Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Masuki Musim Dingin, Harga Karet Rebound

Harga karet berhasil membukukan rebound pada perdagangan hari ini, Kamis (1/2/2018), memasuki musim yang lebih dingin di Thailand.
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berhasil membukukan rebound pada perdagangan hari ini, Kamis (1/2/2018) saat memasuki musim yang lebih dingin di Thailand.

Harga karet untuk pengiriman Juli 2018 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 0,31% atau 0,60 poin di level 193,50 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya harga karet kontrak Juli dibuka dengan kenaikan 0,26% atau 0,50 poin di posisi 193,40, setelah pada perdagangan Rabu (31/1) ditutup merosot 1,33% atau 2,60 poin di posisi 192,90 yen.

Analis dari JSC, Takaki Shigemoto mengatakan memasuki musim rendah produksi di Thailand, investor menjadi lebih berhati-hati dalam menjual kontrak berjangka karet mereka.

“Musim yang lebih dingin di Thailand dimulai pada Februari. Saat itu, pohon karet memasuki musim gugur dan petani menunda aktivitas penyadapan getah,” ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.

Namun, Takaki melanjutkan, harga karet masih dibayangi oleh kekhawatiran terhadap naiknya cadangan karet di China dan Jepang.

Cadangan karet China yang dimonitor Shanghai Futures Exchange meningkat 0,9% pekan lalu ke level 419.310 ton. Adapun Asosiasi Perdagangan Karet Jepang mencatat cadangan karet meningkat 8,2% ke level 13.307 ton.

Turut menopang karet, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,36% atau 0,39 poin ke posisi 109,58 per dolar AS pada pukul 14.43 WIB, setelah pada Rabu (31/1) berakhir melemah 0,38% atau 0,41 poin di posisi 109,19.

Seperti diketahui, pergerakan harga karet biasanya berbanding terbalik dengan yen. Pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi meningkat.

Berbanding terbalik dengan karet, harga minyak WTI kontrak Maret 2018 turun 0,08% ke US$64,68 per barel pada pukul 14.35 WIB, setelah dibuka naik 0,05% atau 0,03 poin di posisi 64,76.

 

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2018 di TOCOM

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

1/2/2018

193,50

+0,31%

31/1/2018

192,90

-1,33%

30/1/2018

195,50

-1,31%

29/1/2018

198,10

-3,41%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro