Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan dua indeks saham acuan China kompak berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (1/2/2018), seiring aksi ambil untung investor menjelang libur panjang tahun baru Imlek.
Di sisi lain, survei manufaktur swasta menunjukkan ketahanan mengejutkan terhadap negara berkekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut pada awal 2018. Padahal, pemerintah melancarkan tindakan tegas terhadap polusi udara dan jenis pembiayaan berisiko.
Dilaporkan Reuters, pertumbuhan pada sektor manufaktur China tetap solid pada Januari dan lebih baik daripada ekspektasi para analis. Pertumbuhan ini seiring bisnis baru yang membawa pabrik meningkatkan produksi di awal tahun.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,70% atau 30 poin di level 4.245,90, setelah pada perdagangan Rabu (31/1/2018) berakhir menguat 0,47% atau 19,80 poin di level 4.275,90.
Sub indeks sektor finansial pada CSI 300 naik 0,41%, sektor bahan konsumen melemah 1,07%, indeks real estat turun 0,13%, dan sub indeks kesehatan melorot 1,36%.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite hari ini ditutup melemah 0,97% atau 33,85 poin di level 3.446,98, setelah pada perdagangan Rabu (31/1) berakhir turun 0,21% atau 7,18 poin di level 3.480,83.
Baca Juga
Saham dengan kenaikan persentase terbesar pada indeks Shanghai Composite adalah Hebei Baoshuo Co. Ltd. (+8,06%), diikuti Besttone Holding Co. Ltd. (+6,39%), dan Tibet Summit Resources Co. Ltd. (+5,59%).
Adapun saham dengan penurunan persentase terbesar pada indeks Shanghai adalah Kingswood Enterprise Co. Ltd. (-10,11%), diikuti Shenzhen Geoway Co. Ltd. (-10,07%), dan Hangzhou Advance Gearbox Group Co. Ltd. (-10,05%).
Sejalan dengan bursa China, indeks Hang Seng berakhir melemah 0,75% atau 245,18 poin di level 32.642,09, setelah pada perdagangan Rabu (31/1) berakhir menguat 0,86% atau 279,98 poin di posisi 32.887,27.