Bisnis.com, JAKARTA—Emiten konstruksi non bangunan PT Bukaka Teknik Utama Tbk. (BUKK) menargetkan kontrak baru naik 100% pada 2018 menjadi Rp7 triliun dari tahun lalu sejumlah Rp3,5 triliun.
Direktur Keuangan Bukaka Teknik Utama Afifuddin Suhaeli Kalla menyampaikan, pada 2018 perusahaan membidik kontrak senilai Rp7 triliun, naik 100% dari pencapaian tahun lalu sejumlah Rp3,5 triliun. Pertumbuhan tersebut juga terjadi akibat perpanjangan kontrak dari 2016—2017.
“Peningkatan kontrak [2018] memang lumayan dari tahun lalu. Sebenarnya karena proyek-proyek kami multiyear, jadi ada akumulasi tahun lalu juga,” tuturnya, Kamis (1/2/2018).
Mayoritas target nilai kontrak atau sekitar 20%-25% dari berasal dari proyek transmisi listrik. Sebagian besar pembangunan transmisi listrik berada di Sumatera karena masih membutuhkan banyak interkoneksi tenaga listrik.
Di samping itu, perusahaan mengerjakan pengembangan jembatan dan boarding bridge. Khusus produk bording bridge, BUKK menjualnya untuk pasar ekspor.
Dari target kontrak Rp7 triliun, sambung Afifuddin, perusahaan menargetkan pendapatan sekitar Rp4,5 triliun. Nilai tersebut naik 28,57% year on year (yoy) dari pencapaian 2017 senilai Rp3,5 triliun.
Baca Juga
“Dengan estimasi pendapatan meningkat 20%-an, ada kemungkinan laba bersih juga kira-kira naik segitu. Tapi kan [laba bersih] akan kami alokasikan kembali untuk belanja modal,” paparnya.
Per September 2017, perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp1,45 triliun, naik 53,54%. Adapun, perolehan laba bersih melonjak 502,27% menuju Rp151,17 miliar.