Bisnis.com,JAKARTA — Anggaran belanja modal atau capital expenditure perusahaan pertambangan dan migas pelat merah meningkat 146,56% pada 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Deputi Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno menyampaikan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (29/1).
Kenaikan tersebut merupakan data yang dihimpun dari hasil Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RKAP) periode 2018 milik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., PT Bukit Asam Tbk., dan PT Timah Tbk.,dan PT Aneka Tambang Tbk.
Perusahaan Gas Negara (PGN) misalnya menganggarkan belanja modal senilai Rp8,94 triliun. Anggaran capex emiten berkode saham PGAS tersebut naik dari perkiraan realisasi tahun lalu senilai Rp3,95 triliun.
Selanjutnya, alokasi capex Bukit Asam juga naik drastis dari perkiraan realisasi 2017 sebesar Rp1,79 triliun. Tahun ini, PTBA mengganggarkan belanja modal senilai Rp6,54 triliun.
Kenaikan rencana belanja modal juga dicatatkan oleh Aneka Tambang (Antam). Perusahaan berkode saham ANTM menggangarkan capex Rp3,23 triliun pada tahun ini atau naik dari realisasi pada 2017 sebesar Rp3,23 triliun.
Adapun PT Timah juga menaikkan anggaran belanja modal dari Rp1,61 triliun pada 2017 menjadi Rp2,84 triliun pada tahun ini.
Dengan demikian, total belanja modal keempat BUMN pertambangan dan migas tersebut mencapai Rp21,55 triliun pada 2018 atau naik 146,56% dari perkiraan total realisasi pada 2017 sebesar Rp8,74 triliun.