Bisnis.com JAKARTA — Emiten properti PT Forza Land Indonesia Tbk., (FORZ) mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun pada 2018 untuk pengembangan proyek dan pembelian lahan.
Direktur Utama FORZ Freddy Setiawan menyampaikan, pada 2018 perusahaan mengalokasikan belanja modal senilai Rp1 triliun. Rinciannya, Rp500 miliar untuk pengembangan proyek properti dan Rp500 miliar lainnya untuk pembelian lahan.
Menurutnya ada sekitar 5 lokasi lahan yang diincar dengan luas sekitar 100 hektare (ha) di pinggiran Jakarta, Ciwidey, Kab. Bandung, dan sekitar Jawa Barat. Saat ini, perusahaan sudah memiliki bank tanah sejumlah 30-an ha.
“Nantinya [lahan baru] ini untuk proyek mixed use dan properti pariwisata. [Detail rencana] akan kita umumkan waktunya, sekarang masih dalam pipeline ,” ujarnya, Rabu (24/1/2018).
Perusahaan juga mengalokasikan Rp500 miliar untuk pengembangan sejumlah proyek existing. Selain itu, Forza Land akan meluncurkan tiga proyek baru pada 2018 yang menyasar segmen menengah.
Dia berpendapat pembelian properti di segmen menengah masih cukup positif. Namun, jadwal peluncuran proyek baru nantinya bergantung kepada studi kondisi pasar.
Untuk mendapatkan pendanaan, sambungnya, FORZ berencana melakukan rights issue dan meminjam ke perbankan. Adapun, komposisi masing-masing target pendanaan masih dalam pembahasan internal.
"Belom pastikan nilai dari rights issue berapa, yang jelas sudah kita targetkan dana dari rights issue itu untuk proyek-proyek apa saja. Kami masih membahas komposisinya dengan pinjaman," paparnya.
Dia memperkirakan aksi korporasi rights issue dilakukan pada kuartal III/2018. Oleh karena itu, perusahaan akan menggunakan pembukukan laporan keuangan per Juni 2018.
Pada 2018, perusahaan menargetkan marketing sales bertumbuh dua digit antara 10%-20%. Persentase itu nantinya akan tercermin juga dalam raihan pendapatan.
Menurutnya, prospek ekonomi makro akan semakin membaik pada 2018, sehingga turut mendorong laju sektor properti. Selain itu, sebagai negara pengekspor komoditas, membaiknya harga global turut berimbas ke sejumlah industri lainnya di Indonesia.
Per kuartal III/2017, pendapatan perseroan melonjak 491,93% year on year (yoy) menjadi Rp264,89 miliar dari penjualan apartemen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp44,75 miliar. FORZ pun membukukan laba bersih sejumlah Rp52,1 miliar, berbalik dari pembukuan per kuartal III/2016 yang mengalami rugi bersih Rp5,49 miliar.