Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan dua indeks saham acuan China kompak berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (18/1/2018), ditopang penguatan saham perusahaan perbankan dan infrastruktur, sesaat setelah pemerintah negeri tirai bambu mengumumkan laporan pertumbuhan ekonomi kuartal akhir tahun lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechips berakhir menguat 0,55% atau 23,30 poin di level 4.271,42, setelah pada perdagangan Rabu (17/1) berakhir turun 0,24% atau 10,36 poin di posisi 4.248,12.
Sub indeks sektor finansial pada CSI 300 naik 0,94%, sektor bahan konsumen naik 0,14%, indeks real estat turun 1,1%, dan sub indeks kesehatan turun 0,62%.
Sementara itu, indeks Shanghai Composite hari ini ditutup menguat 0,87% atau 30,08 poin di level 3.474,75, setelah pada perdagangan kemarin berakhir dengan penguatan 0,24% atau 8,08 poin di level 3.444,67.
Saham dengan kenaikan persentase terbesar pada indeks Shanghai Composite adalah Guizhou Wire Rope Co. Ltd. dan Qinghai Spring Medicinal Resources Technology Co. Ltd. yang masing-masing menguat 10,04% dan Xinjiang Korla Pear Co. Ltd. yang naik 10%.
Adapun saham dengan penurunan persentase terbesar pada indeks Shanghai adalah Eastern Gold Jade Co. Ltd. (-10,04%), diikuti Shanghai U9 Game Co. Ltd. (-8,77%) dan Lawton Development Co. Ltd. (-5,95%).
Baca Juga
Sepanjang tahun ini, indeks SSEC telah mencatat kenaikan 4,16% dan indeks CSI 300 menguat 6%. Adapun nilai pasar indeks saham Shanghai telah naik sebesar 0,40% menjadi 30,23 triliun yuan sepanjang pekan ini.
Dilansir Reuters, ekonomi China tumbuh dengan laju lebih cepat daripada ekspektasi pada kuartal keempat 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan China ditopang rebound pada sektor industri, pasar properti yang kokoh, dan pertumbuhan ekspor yang kuat.
Produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 6,8% pada kuartal keempat tahun lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini lebih besar daripada prediksi analis untuk pertumbuhan sebesar 6,7%.
Sementara itu, pertumbuhan full year China pada 2017 yakni sebesar 6,9% year-on-year, akselerasi tahunan pertama untuk ekonomi sejak 2010.
“Pertumbuhan China sangat sehat. Risiko yang kita khawatirkan pada 2017, sebagai contoh pemangkasan kelebihan kapasitas akan berdampak negatif terhadap PDB, tidak terjadi karena sektor-sektor baru muncul menopang produksi untuk tumbuh,” ujar Iris Pang, Greater China Economist di ING, seperti dikutip dari Reuters.
Sejalan dengan bursa China, indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 0,43% atau 138,53 poin di level 32.121,94, rekor tertinggi barunya sepanjang masa.