Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Hasil IPO: MARK Serap 100%

PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) telah menyerap 100% dana hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering. Mayoritas digunakan untuk pembayaran pokok utang.
Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Yeoh Sek Boon (kiri) didampingi Direktur Independen Ridwan memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham PT Mark Dynamics Indonesia Tbk di Jakarta, Selasa (6/6)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Yeoh Sek Boon (kiri) didampingi Direktur Independen Ridwan memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham PT Mark Dynamics Indonesia Tbk di Jakarta, Selasa (6/6)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) telah menyerap 100% dana hasil penawaran umum saham perdana atau initial public offering. Mayoritas digunakan untuk pembayaran pokok utang.

Dalam keterbukaan informasinya, Kamis (11/8/2018), Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. Yeoh Sek Boon mengungkapkan dana bersih hasil initial public offering (IPO) pada 12 Juli 2017 sebanyak Rp36,75 miliar.

Dana tersebut, lanjutnya, digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan sebanyak Rp13,19 miliar atau sebesar 35,9%. Realisasi tersebut jauh lebih besar dari alokasi awal sebesar Rp11,89 miliar atau sebanyak 32,36%.

Sementara itu, sebanyak 64,10% atau sebesar Rp23,56 miliar digunakan untuk pembayaran pokok utang bank di PT Bank Permata Tbk. Realisasi itu lebih rendah dari alokasi semula sebesar Rp24,86 miliar atau sebesar 67,64%.

Pada Oktober 2017, perseroan memproyeksikan produksi kapasitas produksi bisa mencapai 530.000 unit per bulan pada tahun ini seiring dengan improvement dan penambahan mesin teknologi mutakhir (hi-tech).

"Target kami di tahun depan adalah melakukan improvement dengan penambahan mesin hi-tech untuk efisiensi biaya," katanya kala itu.

Adapun, untuk mewujudkan penambahan mesin hi-tech, MARK akan menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan di Eropa untuk sharing dan improvement skill & technology di bidang riset dan pengembangan (research and development/R&D).

Semula, perseroan memproyeksikan target 530.000 unit per bulan untuk 2019 tetapi kini akan direalisasikan pada tahun ini. Pasalnya, trend sarung tangan telah beralih dari sarung tangan karet ke sarung tangan nitrile sehingga mengharuskan negara berkembang seperti Amerika Selatan dan China untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dengan meningkatnya penggunaan sarung tangan.

Alhasil, dengan meningkatnya permintaan sarung tangan nitrile, turut memacu permintaan orderan handformer (cetakan sarung tangan). Perseroan juga berencana menambah mesin dengan teknologi yang terbaru dengan mengalokasikan dana senilai Rp10 miliar yang berasal dari kas internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper