Bisnis.com, JAKARTA - Benny Tjokrosaputro telah merealisasikan private placement senilai Rp449,98 miliar dalam dua tahap di PT Hanson International Tbk..
Dalam keterbukaan informasi, Selasa (9/1/2018), jumlah saham yang diterbitkan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 1,96 miliar, dengan harga pelaksanaan Rp127 per saham, atau setara Rp249,99 miliar.
Pada 8 Desember 2017, Benny juga telah melakukan private placement senilai Rp199,99 miliar atau setara 1,57 saham baru yang diterbitkan, dengan harga pelaksanaan Rp127 per saham. Aksi Benny melakukan private placement ke emiten bersandi saham MYRX bertujuan untuk meningkat modal disetor entitas anak.
Dana peroleh private placement tahap I dan II ini akan digunakan untuk menyokong modal PT Mandiri Mega Jaya, dalam rangka pembelian lahan baru di anak-anak usaha PT Mandiri Mega Jaya.
Aksi private placement yang dilakukan oleh Benny Tjokrosaputro sejalan dengan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 23 November 2017 yakni menerbitkan 7,98 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp127 per saham.
Setidaknya, Benny akan menambah modal di MYRX setidaknya hingga sedikit di atas Rp1 triliun.
Setelah seluruh hak private placement Benny terlaksana, maka kepemilikan saham pemegang saham lainnya akan terdilusi hingga 9,09%. Saham Benny pada MYRX sebelum private placement adalah sebanyak 10,42% dan akan meningkat menjadi 18,56% setelah transaksi selesai sepenuhnya.
MYRX sendiri memiliki cadangan lahan yang cukup luas. Dalam laporan keuangan Hanson, jumlah tanah yang siap dikembangkan per September 2017 mencapai 2.552 ha.
Selain lahan di Maja, Hanson juga memiliki lahan di Bekasi, Tigaraksa dan Tangerang. Adapun total lahan yang dimiliki oleh MYRX mencapai 3253 ha per September 2017, atau setara Rp4,87 triliun.
Sementara itu, total lahan yang dimiliki entitas anak dengan kepemilikan di atas 50% yakni di Maja sekitar 3.000 hektare/ha, Bekasi sekitar 400 ha, Cengkareng sekitar 200 ha, dan di Serpong sekitar 46 ha. Selain itu, kepemilikan lahan dari entitas anak dengan kepemilikan saham di bawah 50% ada sekitar 700 ha.
Sebelumnya, Adnan Tabrani, Direktur Independen MYRX, mengatakan bahwa transaksi ini merupakan transaksi afiliasi sebab Benny sebelumnya menjabat sebagai direktur utama perseroan.
Adnan mengatakan, dana penerbitan saham baru ini akan diberikan kepada anak perusahaan yang 99,99% dimiliki perseroan akni PT Mandiri Mega Jaya untuk pembelian lahan baru.