Bisnis.com, JAKARTA— Untuk menambah modal kerja perseroan, PT Lautan Luas Tbk., (LTLS) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp650 miliar pada pekan ketiga November 2017.
Head of Corporate Communication LTLS Ridwan Adipoetra menyampaikan, pada Kamis (9/11/2017) perusahaan sudah mendaftarkan rencana penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Lautan Luas Tahap II 2017 ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Total nilai obligasi ialah Rp650 miliar.
“Sebelumnya perseroan sudah mendapatkan surat efektif untuk melaksanakan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II pada 15 Juni 2017 dengan total plafon emisi Rp1 triliun,” tuturnya dalam siaran pers, Jumat (10/11/2017).
Surat utang jangka panjang perseroan memeroleh pemeringkatan IdA- (single A minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Rencananya, bunga obligasi akan dibayarkan setiap triwulan sesuai tanggal pembayaran bunga.
Pembayaran bunga perdana jatuh pada tanggal 28 Februari 2018. Adapun pembayaran bunga obligasi terakhir dilakukan bersamaan dengan tanggal jatuh tempo masing-masing seri.
Obligasi Berkelanjutan II Lautan Luas Tahap II 2017 terdiri atas dua seri. Pertama, obligasi seri A dengan jangka waktu 3 tahun dan bunga sebesar 9%. Kedua, obligasi seri B berjangka waktu 5 tahun dan bunga senilai 10%.
Baca Juga
“Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus. Dana yang diperoleh sepenuhnya digunakan untuk modal kerja perseroan,” paparnya.
Penawaran umum akan dilakukan pada 21—23 November 2017. Tanggal penjatahan atas obligasi ialah pada 24 November 2017. Distribusi secara elektronik dilakuikan pada 28 November 2017, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 November 2017.
Ridwan menyampaikan, penjamin pelaksana emisi Obligasi Berkelanjutan II Lautan Luas Tahap II 2017 ialah PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT Maybank Kim Eng Securities, PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Sampai kuartal III/2017, LTLS membukukan pendapatan Rp4,92 triliun. Jumlah itu naik 3,24% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp4,78 triliun.
Sementara itu, dalam periode yang sama, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk LTLS melonjak 76,19% yoy menuju Rp106,49 miliar dari sebelumnya Rp60,44 miliar.