Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Kuartal III/2017, Rugi INCO Melonjak 179%

Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) membengkak hingga 179,63% menjadi US$19,63 juta dari posisi US$7,02 juta pada 9 bulan pertama tahun lalu.
Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter (kanan) didampingi Wakil Presiden Direktur B. Irmanto berbicara pada acara Public Expose Marathon yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, di Makassar, Kamis (14/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter (kanan) didampingi Wakil Presiden Direktur B. Irmanto berbicara pada acara Public Expose Marathon yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, di Makassar, Kamis (14/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) membengkak hingga 179,63% menjadi US$19,63 juta dari posisi US$7,02 juta pada 9 bulan pertama tahun lalu.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Kamis (26/10/2017), menunjukkan perseroan mencatatkan pendapatan sebanyak US$448,71 juta pada periode Januari-September 2017, naik 10,67% dari US$405,46 juta pada periode Januari-September 2016.

Selain itu, sepanjang 9 bulan pertama 2017, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi US$459,18 juta atau naik 16,27% dari US$394,92 juta sepanjang 9 bulan pertama 2016.

Kendati demikian, pada kuartal III/2017 perseroan mampu mencatatkan laba sebanyak US$1,9 juta dibandingkan dengan rugi sebesar US$15,3 juta pada kuartal II/2017. Pada kuartal III/2017, perseroan mencatatkan pendapatan sebanyak US$156,8 juta atau naik 6,02% dari US$147,9 juta pada kuartal II/2017.

CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk. Nico Kanter mengatakan pihaknya gembira untuk melaporkan pencapaian kinerja yang menguntungkan untuk triwulan ketiga 2017 di mana perseroan tetap fokus pada peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya.

“Harga realisasi rata-rata pada triwulan ketiga 2017 adalah 1% lebih tinggi dibandingkan triwulan kedua 2017. Namun kami senantiasa berhati-hat terhadap harga nikel mempertimbangkan volatilitasnya di pasar,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (26/10/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper