Bisnis.com, JAKARTA--Untuk menyelesaikan piutang, PT Trada Maritime Tbk. mengakuisisi 100% saham perusahaan produksi batu bara, PT Gunung Bara Utama.
Aksi akuisisi ini berawal dari ketidakmampuan Gunung Bara Utama (GBU) dalam melunasi kepada anak usaha TRAM yakni PT Jelajah Bahari Utama (JBU). Adapun perjanjian sewa kapal antara GBU dan JBU telah diteken sejak 2013.
Kapal yang disewakan oleh JBU kepada GBU adalah kapal tunda dan tongkang, dengan jangka waktu lima tahun. Dalam perjanjian, harga sewa kepada GBU mencapai US$8 per ton.
Sebelumnya, GBU pun telah memberikan uang muka senilai US$3,14 juta. GBU merupakan perusahaan pertambangan yang telah memproduksi batu bara di Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur.
"Harga pengambilalihan akan ditentukan kemudian setelah uji tuntas terhadap GBU selesai dilaksanakan pada tahun ini," tulis Asnita Kasmy, Direktur Trada Maritime dalam keterbukaan informasi, Jumat (28/7/2017).
Dalam laporan keuangan Maret 2017, TRAM mencatatkan piutang usaha pihak ketiga mencapai US$5,35 juta. Di sisi lain, TRAM juga kini tersandera atas utang jumbo.
Total utang bank jangka pendek dan cerukan pada per Maret 2017 mencapai US$30,3 juta. Sementara itu, utang bank dan lembaga keuangan lain yang akan jatuh tempo dalam jangka panjang mencapai US$15,55 juta
Padahal posisi kas mencapai US$9,77 juta. Dalam paparan publik baru-baru ini, TRAM berencana melakukan negosiasi kepada kreditur untuk memperkuat kesehatan keuangan. Adapun kreditur paling besar yakni Bank ICBC dan Bank Syariah Mandiri.