Bisnis.com, JAKARTA--Pendapatan emiten perkebunan sawit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. diproyeksi tumbuh 2,9% pada kuartal II/2017 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo menuturkan rendahnya curah hujan di Sumatera dan Kalimantan pada bulan lalu berpotensi meningkatkan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) LSIP pada kuartal II/2017. Lebih rinci, frekuensi turunnya hujan pada Juni tercatat sebanyak 12 hari di Sumatera dan 14,2 hari di Kalimantan.
"Kami perkirakan produksi CPO LSIP naik 4,2% (qoq) menjadi 99.100 ton," tulisnya dalam riset, Selasa (25/7).
Mengutip Bloomberg, Andy mengatakan ada potensi penurunan harga CPO pada kuartal III/2017. Tekanan harga berasal dari pulihnya pasokan global seiring peningkatan produksi CPO.
"Kuartal II/2017, kami proyeksi pendapatan LSIP sebesar Rp1,5 triliun atau naik 2,9% (qoq)," imbuhnya.
Kenaikan pendapatan berasal dari tumbuhnyan volume penjualan CPO menjadi 98.140 ton atau naik 4,2% (qoq). Lebih lanjut, laba bersih emiten Grup Salim ini diperkirakan sebesar Rp389,8 miliar pada periode tersebut.
"Kami pertahankan rekomendasi hold saham LSIP dengan target harga Rp1.500 per saham," pungkasnya.
Pada akhir perdagangan Selasa (25/7), saham LSIP ditutup pada level harga Rp1.430 per saham. Sepanjang tahun berjalan, LSIP mencetak capital loss 17,92%.