Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas memperkirakan harga Surat Utang Negara hanya akan begerak terbatas pada perdagangan hari ini, Kamis (20/7/2017). Investor masih akan mengamati hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan Bank Sentral Eropa (ECB).
I Made Adi Saputra, analis obligasi MNC Sekuritas, memperkirakan hasil rapat dewan gubernur BI hari ini masih akan mempertahankan suku bunga acuan di leve 4,75% seiring masih terjaganya tingkat inflasi.
Pelaku pasar akan mencermati agenda rapat ini selain juga hasil dari rapat dewan gubernur ECB. Seperti diketahui, ECB memiliki rencana untuk mengurangi stimulusnya.
“Di tengah masih fluktuasinya pergerakan SUN, kami menyarankan investor untuk melakukan strategi trading dengan memanfaatkan momentum kenaikan harga dalam jangka pendek,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2017).
Seri-seri SUN yang direkomendasikan untuk trading yakni seri FR0069, FR0036, FR0031, FR0034, FR0037, dan ORI013.
Made mengatakan, secara teknikal harga seri - seri SUN masih bergerak konsolidasi terlebih untuk tenor jangka pendek serta kebanyakan seri-seri SUN sudah mulai menjauhi area jenuh beli sehingga masih membuka peluang untuk kenaikan harga SUN pada perdagangan hari ini.
Baca Juga
Adapun, pada perdagangan kemarin, Rabu (19/7/2017), MNC Sekuritas mencatat adanya keberlanjutan penurunan imbal hasil SUN antara 1 – 10 basis poin. Imbal hasil SUN tenor pendek (1-4 tahun) turun berkisar antara 4 - 10 bps dengan kenaikan harga hingga sebesar 35 bps.
Stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serta masih berlanjutnya akumulasi pembelian oleh investor asing mendorong penurunan imbal hasil SUN kemarin menjelang berakhirnya RDG BI.
Adapun, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika kemarin melemah sebesar 12,00 pts pada level 13321,00 per dolar Amerika, bergerak pada kisaran 13291,00 hingga 13322,00 per dolar Amerika.
Pada perdagangan kemarin, SUN diperdagangkan dengan volume hingga Rp13,62 triliun dari 40 seri SUN yang diperdagangkan, sedangkan volume perdagangan dari seri acuan sebesar Rp4,44 triliun.
Sementara itu, volume perdagangan obligasi korporasi mencapai Rp1,01 triliun dari 48 seri yang diperdagangkan.