Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Sky Vision (MSKY) Berpotensi Raup Rp1,29 Triliun Dari Rights Issue

MNC Sky Vision akan menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu/HMETD atau rights issue dengan harga penawaran Rp1.000 per saham.
Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk Rudy Tanoesoedibjo (kanan) didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai rapat umum pemegang saham tahunan kedua dan luar biasa kedua di Jakarta, Senin (23/5/2016). Dalam rapat tersebut antara lain menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris. /Bisnis.com
Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk Rudy Tanoesoedibjo (kanan) didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai rapat umum pemegang saham tahunan kedua dan luar biasa kedua di Jakarta, Senin (23/5/2016). Dalam rapat tersebut antara lain menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten media PT MNC Sky Vision Tbk. akan menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu/HMETD atau rights issue dengan harga penawaran Rp1.000 per saham.

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perseroan pada Kamis (6/7/2017), emiten dengan kode saham MSKY ini menyatakan total saham yang akan dilepas adalah sebanyak 1,29 miliar, atau sektiar 14,29% dari modal ditempatkan dan disetor setelah aksi korporasi tersebut.

Perseroan menyatakan harga penawaran dari saham baru tersebut adalah Rp1.000 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp1,29 triliun dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) kali ini.

Perseroan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu dengan rasio 6:1, atau pemilik enam saham berhak atas satu hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak satu saham dengan cum date 7 Juli 2017 di pasar regular dan negosiasi, serta 12 Juli 2017 di pasar tunai. Tidak ada pembeli siaga dalam HMETD kali ini.

Bila rights issue kali ini terserap penuh, perseroan akan menggunakan Rp723,72 miliar untuk pengembalian uang muka setoran modal kepada PT Sky Vision Networks (SVN) secara tunai dan selebihnya untuk modal kerja. Namun, jika kurang dari Rp723,72 miliar, maka seluruhnya akan digunakan untuk pelunasan utang kepada SVN.

Adapun, penggunaan dana untuk modal kerja terkait dengan sejumlah rencana operasiona, seperti menambah jumlah pelanggan, menjaga kelangsungan pelanggan regular berupa pembelian dan peremajaan kembali perangkat tayang, antenna dan kartu tayang, pembayaran konten, serta perbaikan dan pembaruan teknologi dan informasi.

“Apabila dana yang diperoleh dari PUT I tidak sesuai dengan rencana, maka perseroan akan mengurangi pengeluaran belanja modal dan rencananya mencari sumber pinjaman lain,” ungkap manajemen perseroan.

Adapun, pemilik merek televisi berlangganan Indovision, Oke Vision, dan Top TV, tersebut membidik target pertumbuhan pendapatan sebesar 5%-10% pada tahun ini. Jumlah pelanggan aktif ditargetkan meningkat 150.000 dan bertambah 1,5 juta home pass.

Sebelumnya, Direktur Global Mediacom David Fernando Audy, mengatakan rencana privatisasi MNC Sky Vision sebagai anak usaha BMTR belum ada perkembangan baru. Rencana go private yang telah disebutkan sebelumnya belum terealisasi.

"Sepertinya agak sulit delisting, terus terang Bursa Efek Indonesia inginnya lebih banyak perusahaan yang melantai di bursa, bukan malah delisting," imbuhnya.

Untuk sementara, kata dia, manajemen masih akan melihat perkembangan ke depan. Manajemen BMTR sebagai induk perusahaan MSKY belum memutuskan untuk melanjutkan atau tidak terhadap rencana privatisasi tersebut.

Sementara, rencana divestasi saham SVN juga belum dapat dipastikan bakal terlaksana tahun ini. David memastikan hingga saat ini pihaknya masih mencari dan menjajaki sejumlah peluang terhadap beberapa perusahaan yang akan menjadi investor strategis.

"Namun sampai saat ini kami belum mendapatkan investor yang confirm untk Sky Vision Network," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper