Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Turun, Harga CPO Naik 3 Sesi

Harga minyak kelapa sawit atau CPO mengalami penguatan seiring dengan proyeksi berkurangnya produksi bulanan Malaysia.
Tandan buah segar/Bisnis.com
Tandan buah segar/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Harga minyak kelapa sawit atau CPO mengalami penguatan seiring dengan proyeksi berkurangnya produksi bulanan Malaysia.

Pada perdagangan Rabu (5/7/2017), harga CPO di bursa Malaysia kontrak September 2017 naik 3 poin atau 0,12% menuju 2.511 ringgit per ton. Harga sudah meningkat dalam 3 sesi berturut-turut.

Regional head of plantations Ivy Ng menyampaikan produksi CPO di Malaysia pada Juni 2017 diperkirakan turun 5,2% dari bulan sebelumnya menjadi 1,57 juta ton. Perhitungan ini didaptkan berdasarkan survey terhadap 17 areal perkebunan.

“Penurunan produksi bulanan di Malaysia dan Indonesia sebagai produsen utama CPO merupakan ekses berkurangnya hari kerja saat pekerja pergi berlibur dalam momen Ramadhan dan Idul Fitri,” paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/7/2017).

Menurut Ng, harga juga mendapat sentimen positif dari volume persediaan sebesar 1,55 juta ton pada bulan lalu, atau stagnan dari Mei 2017. Kendati demikian, angka tersebut turun 12% secara tahunan (year on year).

CIMB memprediksi pada Juli 2017 harga CPO akan bergerak di dalam rentang 2.400—2.700 ringgit per ton. Mereka juga mempertahankan proyeksi rerata harga pada tahun ayam api sebesar 2.600 ringgit per ton.

“Harga bisa melampaui perkiraan ini jika pemulihan pasokan tidak sekuat prediksi dan adanya risiko cuaca,” tuturnya.

Pasar memang mengkhawatirkan penambahan suplai akibat pemulihan produksi CPO pada paruh kedua 2017. Secara musiman, semester kedua menjadi momen bertumbuhnya suplai karena kondisi cuaca yang lebih baik.

Sementara itu, sisi permintaan juga terlihat melemah karena China, India, dan Uni Eropa sudah melakukan penyetokan awal menjelang Ramadhan. Proyeksi bertumbuhnya pasokan kedelai AS juga menjadi salah satu kunci bearish bagi CPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Sumber : bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper