Bisnis.com, SURABAYA--PT Fortune Mate Indonesia Tbk. memutuskan untuk tidak membagi dividen dari laba sepanjang 2016. Laba yang ditahan ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis tahun ini.
Direktur Fortune Mate Indonesia Aprianto Susanto mengatakan sepanjang tahun lalu, laba bersih yang dibukukan perseroan senilai Rp250,75 miliar atau tumbuh 204,94% secara tahunan (year on year) dari Rp82,23 miliar. Laba 2016 tersebut bakal ditahan untuk menjadi modal kerja perseroan tahun ini.
"Laba ditahan itu untuk 2017 akan kami gunakan untuk nambah lahan, karena tahun kemarin kami jual lahan kami sehingga aset menurun. Selain itu, untuk mengembangkan pergudangan di kawasan Tambak Sawah, Sidoarjo," ujarnya di Surabaya, Jumat (9/6/2017).
Aprianto menyebutkan salah satu pendorong pendapatan laba bersih 2016 adalah penjualan lahan perseroan seluas 34 hektar. Lahan tersebut dilepas kepada developer lain, yakni Sinarmas Land.
Kendati lahan di kawasan Surabaya Barat tersebut dilepas, emiten dengan kode saham FMII ini ikut dalam pembangunan proyek kawasan tersebut. Perseroan dengan Sinarmas Land juga membentuk perusahaan bernama PT Mitra Karya Multiguna, di mana FMII memiliki saham sebesar 18%.
Perusahaan properti ini berencana membeli lahan seluas sekitar 40 hektar tahun ini di kawasan Kandangan dan Karangploso. FMII juga tengah mengembangkan kawasan pergudangan premium seluas 6 hektar di Tambah Sawah, Sidoarjo.
Baca Juga
Aprianto menuturkan perseroan membidik bisnis pergudangan melihat bertumbuhnya perdagangan online atau e-commerce yang membutuhkan tempat penyimpanan barang atau pergudangan beberapa tahun ke depan.
"Kawasan pergudangan tersebut terdiri dari 92 unit gudang dan 61 unit ruko. Saat ini sebanyak 14 unit gudang dan 2 unit ruko telah terjual," katanya.
Dari sisi penjualan, FMII mencatatkan penjualan bersih senilai Rp402,07 miliar sepanjang tahun lalu atau naik 68,33% dibandingkan tahun sebelumnya senilao Rp238,86 miliar. Komposisi penjualan terdiri dari hasil penjualan lahan senilai Rp351,86 miliar dan penjualan rumah dan gudang senilai Rp50,2 miliar.
Sedangkan untuk kuartal I/2017, penjualan bersih yang dibukukan senilai Rp8,59 miliar dengan laba kotor senilai Rp5,27 miliar dan laba komprehensif entitas induk senilai Rp655 juta.
Perseroan memandang sektor properti pada tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga dinilai memberikan banyak kemudahan untuk bisnis properti, seperti pemangkasan biaya pajak penghasilan untuk pembelian rumah/properti dari 5% menjadi 2,5%.
"Untuk tahun ini, kami tidak ada target penjualan. Tahun kemarin laba kami didorong penjualan lahan, namun lahan kan tidak dapat dijual setiap tahun," jelas Aprianto.