Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk. berencana menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu private placement sebanyak 400 juta lembar dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Manejemen perseroan mengungkapkan, aksi korporasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing perseroan di tengah tantangan yang sedang dialami industri pelayaran, terutama akibat kondisi industri global minyak dan gas bumi yang melemah.
Aksi korporasi emiten berkode saham WINS ini akan memberi tambahan kas bagi perseroan sehingga menurunkan rasio utang terhadap ekuitas perseroan. Selain itu, perseroan akan memperoleh tambahan modal kerja untuk membiayai rencana pengembangan usaha perseroan.
Dengan begitu, perseroan dapat siap untuk memanfaatkan kesempatan ketika industri minyak dan gas membaik di masa mendatang. Jumlah saham beredar pun akan bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
“Rencana PMTHMETD akan dilakukan kepada pihak afiliasi termasuk pemegang saham utama perseroan, yakni PT Wintermarjaya Lestari,” ungkap manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (11/4/2017).
PT Wintermarjaya Lestari merupakan pemegang saham pengendali perseroan saat ini dengan total kepemilikan saham sebanyak 36,77%. Direktur utama perseroan, yakni Sugiman Layanto, juga menjabat komisaris di Wintermarjaya Lestari.
Sementara itu, direktur perseroan, yakni Nely Layanto, menjabat sebagai direktur utama di Wintermarjaya Lestari.
Jumlah saham baru tersebut akan setara dengan 9,91% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Penerbitan saham baru ini akan menyebabkan kepemilikan saham dari pemilik saham lainnya terdilusi maksimal 9,01%.
Harga pelaksanaan dari private placement tersebut sekurang-kurangnya sebesar Rp258,48 per saham. Nilai tersebut merujuk pada harga rata-rata penutupan saham perseroan selama 25 hari bursa berturut-turut di pasar regular, yakni 6 Maret 2017 hingga 10 April 2017.
Dengan demikian, tambahan modal perseroan setelah privat placement sedikitnya akan mencapai Rp103,4 miliar. Jumlah kas dan setara kas perseroan akan meningkat 49,93% dari US$15,4 juta menjadi US$23,1 juta, dengan asumsi kurs Rp13.436 per dollar.
Sementara itu, jumlah aset dan ekuitas perseroan akan meningkat masing-masing 1,92% dan 3,32% menjadi US$409 juta dan US$239,2 juta.
“Saham yang akan diterbitkan oleh perseroan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu akan dikenakan lock-up. Dengan demikian, tidak dapat diperjualbelikan dalam waktu satu tahun sejak tanggal pencatatan di BEI,” ungkap manajemen.
Perseroan berencana menggelar rapat umum pemegang saham untuk menyetujui rencana ini pada Kamis, 18 Mei 2017 di Jakarta.