Bisnis.com, JAKARTA-- Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi ruang penurunan imbal hasil surat utang negara (SUN) pada perdagangan Selasa (4/4/2017) masih terbuka.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan yield obliasi global semakin melebar penurunannya setelah indeks manufaktur AS dan Inggris turun. Ditambah dengan keraguan atas stimulus dari Trump, ekspektasi pertumbuhan AS sudah semakin rendah sehingga mengurangi peluang kenaikan FFR target yang agresif ke depan.
Adapun, saat ini peluang kenaikan FFR target pada FOMC meeting Mei 2017 hanya sekitar 13%. Akan tetapi, harga minyak yang mulai kembali naik bisa membatasi ruang turun yield global.
Dari domestik, SUN yang mulai jenuh. Penguatan SUN saat ini diperoleh dari suntikan tenaga dari inflasi yang dirilis jauh di bawah ekspektasi.
"Di sisi lain, walaupun ruang penurunan yield masih terbuka, hal itu terbatasi oleh ketidakpastian mengenai kenaikan peringkat utang S&P serta suku bunga JIBOR yang belum akan turun melihat stance BI yang perlahan lebih hawkish dari sebelumya," jelas Rangga dalam risetnya.