Bisnis.com, JAKARTA - Untuk menjaga transparansi obligasi pasar sekunder, electronic trading platform disiapkan.
Direktur Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA) Wahyu Trenggono mengungkapkan untuk meningkatkan likuiditas di pasar sekunder, telah disiapkan electronic trading platform (ETP). ETP akan menciptakan sistem yang transparan dan efektif di pasar sekunder surat utang.
ETP adalah fasilitas untuk melakukan proses jual beli instrumen keuangan yang terotomasi dan terintegrasi mulai dari order oleh user, ke sistem eksekusi order menjadi transaksi perdagangan dan diseminasi informasi pre-trade seperti kuotasi harga bid/offer maupun informasi post trade yakni harga dan volume transaksi secara elektronik.
"ETP lebih baik dibandingkan dengan over the counter (OTC). Sistem ini bersifat transparansi dan negosiasi," ungkapnya di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Melalui ETP, sambungnya, penjualan obligasi di pasar sekunder akan lebih cepat dan jumlah calon pembeli yang berminat juga bisa terlihat. Untuk tahap awal, emisi yang diperdagangkan adalah obligasi negara ritel seri ORI011, 012 dan 013, harapannya, sukuk dan obligasi korporasi juga bisa diperdagangkan melalui platform baru ini.