Bisnis.com JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) tidak membagikan dividen pada pada tahun ini karena sejumlah pertimbangan, khususnya belum membaiknya harga nikel selama tahun 2016.
Presiden Direktur INCO Nico Kanter mengatakan persoalan tidak dibagikannya dividen pada tahun ini sudah diumumkan dalam rapat umum pemegang saham.
“Kami tidak membagikan karena situasi keuangan dari perusahaan,” katanya, Senin (27/3/2017).
Sementara itu, Direktur Keuangan Febriany Eddy mengatakan biasanya pertimbangan perusahaan membayar dividen dengan beberapa faktor antara lain profit tahun berjalan dan ketersediaan arus kas.
Dia mengungkapkan profit pada 2016 sebesar US$1,9 juta, relatif lebih rendah dari 2015 yaitu sebesar US$50,5 juta. Selain itu, dari sisi arus kas, perseroan juga masih harus menyisihkan arus kas untuk program ekspansi di masa mendatang. Tak hanya itu, harga nikel yang menurun juga belum membaik.
“Dengan pertimbangan demikian, sulit membayar dividen yang signifikan,” ujarnya.
Dalam laporan keuangan perseroan yang telah diaudit, laba bersih pada 2016 tercatat sebesar US$1,906 juta, atau anjlok 96,23% dari laba bersih sepanjang 2015 yang mencatatkan US$50,5 juta.
Pendapatan perseroan pada tahun lalu juga turun 26,03% menjadi US$584,14 juta dari US$789,74 juta pada 2015. Sementara, beban pokok pendapatan sukses membaik dengan penurunan 18,08% menjadi US$550,02 juta pada 2016 dari US$671,38 juta pada 2015.