Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Barito Pacific (BRPT) Dapat Fasilitas Kredit US$250 Juta

PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mendapatkan fasilitas kredit senilai US$250 juta dari Bangkok Bank Public Company Limited.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mendapatkan fasilitas kredit senilai US$250 juta dari Bangkok Bank Public Company Limited.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan Jumat (24/3/2017), dikemukakan bahwa pada 24 Maret 2017 perseroan melakukan penandatanganan perjanjian kredit dengan Bangkok Bank Public Company Limited, di mana berdasarkan perjanjian kredit, Bangkok Bank Public selaku kreditur telah setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman senilai US$250 juta.

Pinjaman tersebut harus dilunasi dalam waktu 18 bulan sejak tanggal perjanjian. Pinjaman tersebut dijamin dengan gadai atas 498,67 juta saham yang dimiliki emiten pada PT Chandra Asri Petrochemical, gadai atas rekening debt service reserve account (DSRA) dan rekening pengumpulan dividen atas nama emiten.

Jamnan juga berupa jaminan perusahaan yang diberikan oleh anak usaha emiten, yakni PT Griya Idola dan Marigold Resources Pte. Ltd.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2016 tercatat pendapatan bersih perseroan sebesar US$1,96 miliar atau naik 39% dibandingkan dengan 2015 yang senilai US$1,41 miliar.

Beban pokok pendapatan dan beban langsung juga naik menjadi US$1,47 miliar dari sebelumnya US$1,27 miliar. Dengan demikian, laba kotor perseroan tercatat US$487,46 juta atau tumbuh 250,41% dibandingkan dengan 2015 yang sebesar US$139,11 juta.

Kemudian, beban penjualan, beban keuangan dan beban umum administrasi perseroan juga membengkak. Hanya saja, kerugian kurs mata uang asing bersih perseroan turun cukup banyak dari US$10,32 juta menjadi US$1,29 juta.

Sehingga, laba sebelum pajak perseroan senilai US$380,04 juta atau naik dari 2015 yang hanya US$34,74 juta. Kemudian, laba bersih tahun berjalan yang diatrubusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$131,70 juta pada 2016 setelah pada 2015 harus menanggung rugi US$5,35 juta.

Per 31 Desember 2016, jumlah aset perseroan mencapai US$2,57 miliar, dengan jumlah liabilitas US$1,12 miliar dan ekuitas US$1,45 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper