Bisnis.com, JAKARTA-- Laba bersih PT Garuda Indonesia Persero Tbk. (GIAA) anjlok hingga 89,45% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember yang dipublikasikan Rabu (22/3/2017), tercatat pendapatan usaha perseroan naik tipis 1,31% menjadi US$3,86 miliar pada 2016 dari US$3,81 miliar di 2015.
Pendapatan usaha tersebut mendapat konstribusi paling besar dari pendapatan penerbangan berjadwal senilai US$3,28 miliar atau naik tipis dibandingkan dengan 2015 US$3,21 miliar.
Sementara, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal turun menjadi US$192,14 juta dari US$261,89 juta. Pendapatan lainnya naik menjadi US$391,97 juta dari sebelumnya US$344,62 juta.
Adapun, jumlah beban usaha perseroan juga naik tipis 1,61% menjadi US$3,79 miliar dari US$3,73 miliar. Pada 2016, perseroan mendapatkan keuntungan selisih kurs senilai US$19,17 juta setelah pada periode 2015 mencatatkan rugi selisih kurs senilai US$15,21 juta.
Perseroan juga mengalami rugi asosiasi sebesar US$215.172 atau naik dari US$98.259 pada 2015. Beban keuangan juga naik menjadi US$88,28 juta dari sebelumnya US$68,58 juta.
Kemudian, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2016 hanya US$8,07 juta atau turun 89,45% dari sebelumnya US$76,48 juta di 2015.
Per 31 Desember 2016, jumlah aset perseroan sebesar US$3,74 miliar atau naik 13% dari 2015 sebesar US$3,31 miliar.