Bisnis.com, JAKARTA— PT Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (20/3/2017) rentan terhadap aksi profit taking.
Tim riset Sinarmas Sekuritas memaparkan setelah mengalami kenaikan yang cukup fantasis minggu lalu, IHSG diperkirakan akan rentan terhadap aksi profit taking terutama kategori bluechip. Sentimen negatif berpeluang berkembang dari hasil pertemuan G20 yang gagal mempertahankan komitmen anti-proteksionisme.
Adapun, Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga di tengah kenaikan bunga the Fed mengindikasikan makro ekonomi kita yang stabil didukung oleh terjaganya current account defisit dan juga inflasi yang relatif rendah.
Tahun ini, prediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga minimal sekali sesuai dengan ritme kenaikan suku bunga the Fed.
“Kami masih merekomendasi investor untuk melakukan profit taking ketika indeks di atas 5.500 walaupun target akhir tahun indeks kita di 5.900,” papar tim dalam riset.
Sinarmas merekomendasi untuk menjual BBRI dan BMRI, dan Buy on Weakness BBNI dan BBTN. Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.520-5.575.