Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20% Saham Armidian Karyatama Bakal Dilepas

Sekitar 20% saham PT Armidian Karyatama, anak usaha PT Hanson International Tbk., bakal dilepas pada kuartal II/2017.
Ilustrasi/jibiphoto
Ilustrasi/jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA — Sekitar 20% saham PT Armidian Karyatama, anak usaha PT Hanson International Tbk., bakal dilepas  pada kuartal II/2017.

Presiden Direktur PT Hanson International Tbk. Benny Tjokrosaputro mengungkapkan rencana membawa masuk Armidian Karyatama ke lantai Bursa Efek Indonesia akan menggunakan laporan kinerja Desember 2016. Dia optimis, aksi melepas saham perdana Armidian bisa meraup dana sekitar Rp500 miliar—Rp800 miliar.

“Kami pakai buku Desember 2016. Enggak mungkin IPO di Maret, paling lambat Juni 2017,” ungkapnya.

Dalam laman resmi Hanson International, kepemilikan saham di Armidian mencapai 99%. Emiten bersandi saham MYRX ini memiliki sekitar 20 enititas anak usaha.

Menurutnya, anak usaha yang paling siap adalah Armidian Karyatama. Benny mengungkapkan dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi di Maja. 

Dalam aksi penawaran saham umum perdana Armidian, sekuritas yang dipilih yakni PT Yuanta Securities Indonesia.

Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan telah ada Grup Hanson yang melakukan mini expose yakni PT Armidian Karyatama. Hingga saat ini, sambung Samsul, telah ada 10 perusahaan yang melakukan mini expose, untuk memuluskan rencana initial public offering (IPO).

Sebagai informasi, proyek komersil di Citra Maja Raya, Banten merupakan proyek pegembangan kota mandiri kerja sama PT Ciputra Development Tbk. dan Hanson Indonesia. Total area pengembangan kawasan ini mencapai 2.000 hektar.

Proyek kota baru ini dirancang dengan konsep transit oriented development dengan titik simpul transportasi Stasiun Kereta Api Maja sebagai sebagai faktor ekonomis kawasan itu. Sedikitnya 8.000 unit hunian telah dipasarkan Ciputra dari proyek yang berada di sekitar Stasiun Maja tersebut.

Hanson International berencana untuk membangun tambahan 200.000 unit rumah di Maja dan Serpong dalam lima tahun. Proyeksi kebutuhan investasi rencana tersebut mencapai Rp50 triliun.

Secara segmentasi, Maja akan difokuskan untuk hunian menengah ke bawah. Selain di Maja, MYRX juga berencana mengembangkan wilayah Serpong dengan target masyarakat menengah ke atas. 

Di Serpong, MYRX memiliki proyek Serpong Kencana, dengan cadangan lahan sekitar 40 hektar. Dalam kesemptan terpisah, Benny sempat mengatakan mau menambah 100 hektar lagi untuk keperluan pengembangan tiga hingga empat tahun ke depan. MYRX berencana mengalokasikan Rp500 miliar untuk belanja lahan di sana.

Di sisi lain, MYRX telah membatalkan kerja sama dengan mitra asal Malaysia untuk pengembangan Maja. Dengan demikian, besar kemungkinan kerja sama dengan mitra Malaysia tersebut akan dialihkan pada Ciputra.'


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper