Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah bergerak positif pada perdagangan Selasa (14/3/2017).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan indeks dolar AS stabil walaupun yield US Treasury kembali naik menjelang dimulainya FOMC meeting yang dipastikan menaikkan FFR target. Fokus perlahan mulai beralih pada percepatan kenaikan setelah kenaikan di Maret 2017 dan petemuan BoJ pada Kamis siang.
Dia menilai, setelah the Fed dan ECB yang cenderung hawkish, penting ditunggu pandangan BoJ terhadap perekonomian Jepang. Di sisi lain, harga minyak masih tertekan, dilatarbelakangi isu pasokan berlebih.
Adapun, rupiahberhasil stabil dengan tendensi penguatan bersama mayoritas kurs di Asia pada perdagangan Senin. Kekhawatiran terhadap dampak negatif kenaikan FFR target sepertinya hampir sempurna difaktorkan oleh pasar global. Di saat yang bersamaan SUN dan IHSG juga menguat.
“Volatilitas akan tetap tinggi di minggu ini melihat potensi kejutan dari pernyataan Yellen. Data neraca perdagangan yang dirilis Jumat, diperkirakan masih tinggi surplusnya, sehingga akan menambah sentimen positif terhadap rupiah,” katanya dalam riset.