Bisnis.com, JAKARTA— Hingga akhir 2016, jumlah outlet PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) mencapai 259 outlet yang tersebar di 31 provinsi. Tahun ini, perseroan masih akan terus ekspansi pengembanga outlet.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan, sebagai pelopor laboratorium klinik di Indonesia, Prodia akan terus mengoptimalkan pelayanan di Indonesia. Tidak hanya di bidang laboratorium klini,k tetapi juga memperluas jejaringnya ke arah klinik khusus.
Hingga akhir Desember 2016, jumlah Outlet Prodia mencapai 259, terdiri dari 129 laboratorium klinik (termasuk 4 diantaranya dengan tambahan izin dan layanan klinik PHC), 1 Prodia Health Care (klinik PHC) stand alone, 2 klinik khusus, 9 laboratorium Rumah Sakit, dan 118 Point of Care (POC) service di klinik dokter yang tersebar di 31 Provinsi dan 106 kota di Indonesia.
Menurut Dewi, sejalan dengan pertumbuhan kelas menengah dan tingginya arus urbanisasi, kebutuhan kesehatan di perkotaan akan terus meningkat. Frost & Sullivan, sebuah lembaga riset pasar Independen, memproyeksikan belanja kesehatan di Indonesia akan mencapai US$50,4 miliar di 2020. Potensi itulah yang akan terus dioptimalkan Prodia.
“Sebagai perusahaan dengan rekam jejak lebih dari 43 tahun Prodia akan selalu hadir untuk menjangkau seluruh Provinsi dan menjadi solusi kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Kami optimistis dengan standar layanan komprehensif yang didukung oleh perlengkapan diagnosis teknologi terbaru Prodia akan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa mendatang,” ujar Dewi dalam keterangan resmi, Rabu (8/3/2017).