Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah pada perdagangan Jumat (3/3/2017) melemah seiring dengan meningkatnya prediksi kenaikan suku bunga the Fed.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS erus menguat seiring dengan semakin banyaknya pejabat the Fed yang menyerukan kenaikan suku bunga acuan Bank AS (fed fund rate/FFR) target dalam waktu dekat. Bersama dengan dollar index, yield US Treasury juga naik cukup tajam hingga dini hari tadi.
Salah satu yang mendorong penguatan dolar AS adalah data initial jobless claims yang diumumkan turun. Bahkan, efek positif dari optimisme kebijakan Trump, mulai tergerus oleh spekulasi kenaikan FFR target.
Dari dalam negeri, walaupun sempat melemah di pembukaan Kamis pagi, rupiah akhirnya ditutup melemah tipis dengan pasar SUN yang terlihat, justru menguat di tengah sentimen kenaikan yield global dan kenaikan inflasi domestik. Menurutnya, BI yang berkomitmen untuk menstabilkan rupiah ketika gejolak meningkat di pasar keuangan, mengindikasikan rupiah yang relatif stabil ketika mayoritas kurs di Asia melemah terhadap dolar.
"Tendensi pelemahan rupiah berpeluang bertahan dalam jangka pendek," katanya dalam riset.