Bisnis.com, JAKARTA— PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) berhasil mencatatkan laba sebesar US$2,52 juta pada 2016 setelah menanggung rugi pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2016 yang dipublikasikan Selasa (28/2/2017), tercatat perseroan mengumpulkan pendapatan sebesar US$131,66 juta atau turun 4,15% dibandingkan dengan 2015 yang senilai US$137,36 juta.
Beban pokok penjualan turun ke US$120,65 juta pada 2016 dari US$132,22 juta di 2015 sehingga laba kotor perseroan tercatat US$11,01 juta atau naik 114,20% dibandingkan 2015 yang senilai US$5,14 juta.
Pada 2016, perseroan berhasil mencatatkan laba atas penjualan scrap sebesar US$406.675 dan untung selisih kurs senilai US$418.593. Sedangkan pada 2015, perseroan justru mencatatkan rugi pada kedua lini tersebut.
Perseroan juga berhasil meningkatkan pendapatan keuangan menjadi US$625.991 dari US$113.992. sejumlah aspek tersebut membuat perseroan berhasil mencatatkan laba tahun berjalan sebesar US$2,52 juta dari sebelumnya rugi US$6,01 juta.
Adapun, total aset mencapai US$119,67 juta, dimana ekuitas US$40,01 juta dan liabilitas sebesar US$79,66 juta.