Bisnis.com, JAKARTA— Harga surat utang negara (SUN) seri FR56 bergerak menguat pagi ini. MNC Securities memprediksi kenaikan harga SUN didorong oleh katalis dari penurunan imbal hasil surat utang global.
Data Bloomberg menunjukkan harga SUN seri FR56 bergerak menguat 0,09% di level 106,50 pada pukul 09.05 WIB pagi ini, Senin (27/2/2017). Imbal hasil tercatat turun 0,18% ke 7,411%.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan harga SUN kembali berpeluang untuk mengalami kenaikan didorong oleh katalis dari penurunan imbal hasil surat utang global.
Adapun, imbal hasil surat utang global pada perdagangan di akhir pekan kemarin ditutup dengan mengalami penurunan, dimana imbal hasil US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level 2,315% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,373% di tengah pelaku pasar yang masih menanitikan realisasi kebijakan pajak yang akan diambil oleh pemerintahan Donald Trump.
Imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dengan tenor yang sama juga ditutup dengan mengalami penurunan di level 0,18% yang merupakan posisi terendahnya sejak awal Januari 2017, begitu pula dengan imbal hasil surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama ditutup turun pada level 1,083% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,152%.
“Hal tersebut kami perkirakan akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga SUN pada perdagangan hari ini terutama pada SUN dengan denominasi mata uang rupiah maupun dolar Amerika,” katanya dalam riset.
Hanya saja, lanjutnya, peluang terjadinya kenaikan harga SUN di pasar dalam negeri akan dibatasi oleh pelaksanaan lelang penjualan SUN yang akan diadakan pada Selasa, 28 Februari 2017 di mana pemerintah mentargetken penerbitan senilai Rp15 triliun dari enam seri SUN yang ditawarkan kepada investor.
“Menjelang lelang, harga SUN akan cenderung mengalami penurunan terutama pada seri - seri yang akan dilelang dikarenakan investor berharap untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dari pelaksanaan lelang.”
Selain lelang, pelaku pasar pada pekan ini juga akan menantikan data inflasi bulan Februari 2017 yang akan disampaikan oleh Badan Pusat Statistik pada Rabu, 1 Maret 2017 di mana pada Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,97% (MoM) seiring dengan kenaikan beberapa harga kebutuhan pangan dan tarif dasar listrik.
Adapun secara teknikal, harga SUN masih bergerak pada area konsolidasi, sehingga arah pergerakan dalam jangka pendek kami perkirakan akan cenderung mendatar (sideways) dengan perubahan harga yang masih akan terbatas.
Dengan beberapa kombinasi faktor tersebut, Made menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan melakukan strategi trading memanfaatkan momentum kenaikan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dengan pilihan pada SUN seri FR0066, FR0069, FR0036, ORI013, FR0053.
Adapun bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang dapat mengikuti lelang untuk mendapatkan SUN dengan tenor panjang, dimana pemerintah pada lelang tersebut akan menawarkan seri FR0059 (2027), FR0072 (2036) dan FR0067 (2044).