Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berfluktuasi pada awal perdagangan hari ini, Senin (27/2/2017).
IHSG dibuka naik 0,04% atau 1,91 poin di level 5.387,82, tetapi pada perdagangan pukul 09.06 WIB indeks berbalik melemah 0,42% atau 0,01% ke level 5.385,48, sebelum akhirnya kembali menguat.
Sebanyak 23 saham bergerak menguat, 11 saham bergerak melemah, dan 505 saham stagnan dari 539 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pagi ini, indeks berfluktuasi di kisaran 5.384,89 hingga 5.393,66.
Dari sembilan indeks sektoral, sebanyak 6 sektor mengalami penguatan di mana sektor agribisnis memimpin kenaikan dengan naik 0,61%, diikuti oleh sektor tambang yang naik 0,36% dan sektor infrastruktur yang naik 0,21%.
Adapun, saham Bank Mandiri Persero Tbk. (BMRI) jadi pendorong utama dengan menguat 1,61%, disusul saham Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dengan 1,13%. Sementara, saham United TractorsTbk (UNTR) melemah 2,15%.
Di Asia Pacific, bursa saham juga bervariasi. SE Thai turun 0,17%, indeks TOPIX melemah 1,24%, indeks Nikke -1,22%, indeks Hang Seng Hong Kong -0,07% dan indeks Taiwan TAIEX -0,58%.
Tim riset Sinarmas Sekuritas memaparkan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat dibantu oleh sentimen window-dressing akhir bulan. Tim masih optimistis tentang target indeks IHSG tahun ini di 5.500-5.900.
Meski demikian, ada beberapa faktor yang yang berpeluang mempengaruhi pergerakkan IHSG medium term yaitu keputusan the Fed di pertemuaan Maret ini dan juga indikator ekonomi domestik seperti penjualan mobil dan motor, indeks kepercayaan konsumen, dan sebagainya.
“Walaupun peluang kenaikan suku bunga the Fed Maret sekarang ini masih di bawah 50%, bila beberapa indikator-indikator ekonomi AS cenderung di atas ekpektasi berpotensi menimbulkan volatilitas di pasar bursa AS apalagi setelah kenaikan fantasis year to date,” papar tim dalam riset.
Selanjutnya, pengumuman indikator ekonomi Indonesia menjadi krusial setelah adanya penurunan ekpektasi Bank Indonesia terhadap laju pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama ini yang diperkirakan dibawah 5,05% sebagai akibat dari pengaruh pengeluaran pemerintah.
Saham-saham pendorong pada awal perdagangan:
BMRI | +1,61% |
BBRI | +1,13% |
ASII | +0,93% |
TLKM | +0,93% |
Saham-saham penekan pada awal perdagangan:
UNTR | -2,15% |
LPPF | -1,68% |
SCMA | -1,35% |
AKRA | -0,28% |
Sumber: Bloomberg