Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSDE Tingkatkan Target Penjualan Segmen Komersial

Emiten properti dengan kapitalisasi pasar terbesar PT Bumi Serpong Damai Tbk. menurunkan 14% target prapenjualan dari segmen rumah tapak yang menjadi andalan perseroan selama ini, sebaliknya meningkatkan penjualan proyek komersial 71% melalui peluncuran tiga proyek apartemen.

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti dengan kapitalisasi pasar terbesar PT Bumi Serpong Damai Tbk. menurunkan 14% target prapenjualan dari segmen rumah tapak yang menjadi andalan perseroan selama ini,  sebaliknya meningkatkan penjualan proyek komersial 71% melalui peluncuran tiga proyek apartemen.

Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai (BSDE) mengatakan, perseroan tahun ini meningkatkan target marketing sales secara keseluruhan 15,5% dari Rp6,25 triliun realisasi tahun lalu menjadi Rp7,22 triliun.

Target tersebut rencananya diperoleh dari penjualan segmen residensial atau rumah tapak senilai Rp3,53 trilliun, turun 14% dari realisasi tahun lalu Rp4,02 triliun. Sementara itu, segmen komersial ditargetkan senilai Rp2,85 triliun, meningkat 71% dari realisasi tahun lalu Rp1,66 triliun.

Selain itu, perseroan juga menargetkan marketing sales dari hasil kerjasama dengan mitra strategis dapat meningkat 50%, dari Rp840 miliar tahun lalu menjadi Rp560 miliar tahun ini. Salah satu mita tersebut yakni perusahaan asal Jepang, Mitsubishi Corporation yang telah dirintis sejak tahun lalu.

Video Berita: BSDE Bidik Marketing Sales Rp7,2 Triliun

 

“Target residensial kita turunkan karena kita perlu lebih hati-hati dalam menetapkan target sebab sekali kita tetapkan, kita tidak akan ubah lagi sampai akhir tahun. Walaupun LTV dan suku bunga turun, tetapi pengaruh ekonomi global masih tinggi sehingga kita lebih hati-hati,” katanya, Selasa (21/2/2017).

Proyek komersial merujuk pada proyek-proyek selain rumah tapak yang dijual untuk menyokong pendapatan penjualan perseroan, termasuk di dalamnya apartemen, ruko, trade center strata-title.

Menurutnya, meski selama ini BSDE kerap dipersepsikan sebagai pengembang yang fokus pada pengembangan rumah tapak di kota satelit BSD City, BSDE sejatinya memiliki pengalaman mengembangkan proyek mix used sejak era 1990-an melalui PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI).

Sejak 2010, BSDE telah mengakuisisi DUTI sehingga kini praktis BSDE tidak lagi hanya terfokus pada pengembangan di BSD City, tetapi mencakup juga proyek-proyek mix used di Jabodetabek, Surabaya, Medan, Palembang,  Semarang, Balikpapan, Samarinda, Manado dan Makassar.

Sedikitnya, tiga proyek komersial akan diluncurkan atau dipasarkan tahun ini. Umumnya, BSDE menyasar segmen menengah bawah untuk proyek-proyek barunya, mengingat potensi permintaan yang lebih tinggi di segmen tersebut tahun ini.

Pertama, apartemen The Elements di kawasan Rasuna Epicentrum, . Proyek ini memiliki gross development value senilai Rp1,3 triliun.

Sebanyak 30% dari proyek apartemen yang dipasarkan dengan harga Rp43 juta per meter persegi (m2) tersebut telah terjual, sementara sekitar 50% akan disewakan oleh BSDE sebagai sumber pendapatan berulang, mengingat tingginya potensi penyewaan apartemen di kawasan tersebut.

Kedua, proyek apartemen South Gate di Tanjung Barat, Jakarta Selatan yang akan dilucurkan pada 25 Februari 2017 mendatang. Selain dua menara apartemen, akan dibangun juga gedung kantor serta Aeon Mall di proyek mix used seluas 5 hektar tersebut.

Untuk 2017, perseroan menargetkan sedikitnya Rp250 miliar dari proyek apartemen yang dipasarkan Rp25 juta hingga Rp26 juta per m2 tersebut.

Ketiga, proyek Klaska Residence di Surabaya. Dari rencana enam menara yang akan dikembangkan, tahun ini akan dipasarkan satu menara dengan harga mulai Rp300 juta per unit.  

“Kontribusi apartemen ini sekitar 10% hingga 15% dari total target marketing sales kita Rp7,2 triliun. Konstribusi selebihnya segmen komersial ini akan disumbangkandari penjualan komersial land block. Di sepanjang jalur utama BSD City itu semuanya lahan komersial, itu besar potensinya untuk dijual kepada mitra investor karena potensi bisnis dan jumlah penduduk di sana sangat tinggi,” katanya.

Menurutnya, perseroan hingga akhir tahun lalu memiliki posisi cash konsolidasi sekitar Rp4 triliun. Di sisi lain, anggaran belanja modal perseroan tahun ini ditargetkan sekitar Rp3 triliun hingga Rp4 triliun.

Kemampuan cash perseroan cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga BSDE kemungkinan tidak akan melaksanakan aksi korporasi untuk kepentingan peningkatan modal, seperti right issue atau penerbitan obligasi baru.

Di sisi lain, BSDE masih memiliki pinjaman modal yang belum termanfaatkan dari Bank Mandiri sekitar Rp2 triliun yang siap dicairkan sekiranya perseroan butuh tambahan modal. Perseroan juga masih bisa menerbitkan PUB obligasi hingga 2018 sejumlah lebih dari Rp3,3 triliun.

 

BSDE Bidik Marketing Sales Rp7,2 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper