Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (20/1/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- MYOR anggarkan capex hingga Rp900 miliar
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menganggarkan belanja modal sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 900 miliar pada tahun ini. Sumber dananya dari kas internal dan akan digunakan untuk menjaga pertumbuhan produksi. MYOR menawarkan kupon bunga obligasi dikisaran 8,5% hingga 9,5%. Perseroan berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (Obligasi Berkelanjutan) I Mayora Indah Tahap I Tahun 2017 senilai Rp500 miliar. Obligasi ini ditawarkan dikisaran bunga antara 8,5%-9,5% untuk seri A bertenor 5 tahun, dan 8,75%-9,5% untuk seri B bertenor 7 tahun. Dana dari hasil emisi obligasi tersebut akan dipergunakan untuk pelunasan Sukuk Mudharabah II Mayora Indah Tahun 2012 yang akan jatuh tempo pada bulan Mei 2017.
- SSIA masih miliki sisa dana obligasi Rp551 miliar
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) masih menyimpan dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2016 sebesar Rp511 miliar hingga akhir Desember 2016 lalu. SSIA meraih dana bersih Rp888,43 miliar pada 13 September 2016 lalu dimana dana yang sudah digunakan sebesar Rp377,42 miliar. Dana yang digunakan untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak sebesar Rp332,99 miliar dan penambahan modal kerja perseroan Rp44,42 miliar. Sisa dana penerbitan obligasi tersebut kini disimpan dalam bentuk rekening giro atau deposito di Bank permata Tbk dengan tingkat bunga sekitar 7% per tahun.
- MIKA masih miliki sisa dana IPO Rp828 miliar
PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA) masih menyimpan dana IPO sebesar Rp828,04 miliar hingga akhir tahun 2016 lalu. Dari IPO yang digelar pada 12 Maret 2015 lalu, perseroan meraih hasil bersih Rp1,20 triliun dimana dana yang sudah dipergunakan sebesar Rp152,61 miliar untuk biaya pembangunan rumah sakit baru, Rp115,77 miliar untuk pembelian peralatan medis dan IT serta Rp112,01 miliar untuk pembelian tanah. Sisa dana IPO tersebut ada di rekening bank Bukopin Rp58,1 miliar, Bank BTPN Rp107 miliar, Bank Mega Rp30 miliar, Bank BJB Rp200 miliar, Bank Syariah Bukopin Rp70 miliar, Bank Panin Syariah Rp200 miliar dan Bank Victoria International Rp162,50 miliar.
- SOCI likuidasi anak usaha di Panama
PT Soechi Lines Tbk (SOCI) melakukan likuidasi atau pembubaran salah satu anak usahanya yakni Success Marlina XXXIII S.A. Pembubaran Success Marlina XXXIII S.A. dilakukan pada 29 Desember 2016 dimana anak usaha perseroan ini berkedudukan di Panama dan pembubaran dipublikasikan di media setempat di Panama pada 9 Januari 2017. Pembubaran anak usaha tersebut dilakukan karena tidak adanya aktivitas dan kegiatan operasional lagi. Success Marlina XXXIII S.A. berada di bawah kepemilikan Succes International Marine Pte Ltd. (SIM) dimana SIM merupakan anak perusahaan perseroan dengan kepemilikan 99,99%.
- APLN targetkan marketing sales tumbuh 30%
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menargetkan perolehan prapenjualan paling sedikit Rp3,5 triliun sepanjang tahun ini. Perseroan akan meningkatkan prapenjualan dari sejumlah proyek baru maupun fase lanjutan dari proyek yang sudah ada. Tahun lalu prapenjualan perseroan mencapai Rp2,7 triliun atau lebih rendah dari target sebanyak Rp3 triliun. Sehingga APLN menargetkan pertumbuhan marketing sales tahun ini sebesar 30%. Salah satu proyek yang akan menjadi andalan adalah Podomoro Golf View (PGV) di Cimanggis.
- MMLP alokasikan capex Rp2 triliun
PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) akan mengalokasikan belanja modal sebanyak Rp2 triliun tahun ini untuk pembangunan gudang baru. Jumlah ini 53% lebih tinggi dibandingkan dengan alokasi belanja modal tahun lalu sebanyak Rp1,3 triliun. Belanja modal tahun ini akan digunakan untuk pembelian lahan dan biaya konstruksi gudang. Kapasitas luas sewa bersih atau net leasable area (NLA) gudang baru yang akan dibangun seluruhnya mencapai 100.000 m2