Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (18/1/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- PTPP targetkan kontrak baru tumbuh 20%
PT PP Tbk (PTPP) menargetkan pertumbuhan kontrak baru tahun 2017 sebesar 20% dibandingkan target tahun 2016 yang berjumlah Rp31 triliun yang realisasinya berhasil mencapai Rp32,6 triliun. Dengan target tersebut, perseroan menargetkan pendapatan tahun 2017 ini tumbuh lebih dari 50% dibandingkan target tahun 2016 yang sebesar Rp17triliun-19 triliun. Sedangkan untuk laba bersih komprehensif diharapkan laba 2017 tumbuh 40-50%. Perseroan sangat optimistis dapat melampaui target kontrak baru tahun 2017 yang tumbuh lebih besar dari 20%. Hal itu didukung oleh program-program yang telah dicanangkan pemerintah saat ini untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia.
- Cum stock split PSKT pada 24 Januari 2017
PT Red Planet Tbk (PSKT) mulai memperdagangkan nominal saham baru (stock split) di pasar reguler dan negosiasi pada 25 Januari 2017 mendatang. Untuk perdagangan saham dengan nominal baru di pasar tunai akan dimulai pada 30 Januari 2017 mendatang. PSKT akan memecah nominal saham baru dengan perbandingan 1:5 dari nominal lama Rp500 menjadi Rp100 per lembar. Dengan demikian jumlah saham perseroan akan berubah menjadi 6.813.805.135 lembar dari sebelumnya 1.362.761.027 lembar saham. Pelaksanaan stock split ini sudah mendapatkan persetujuan dalam RUPS Luar Biasa perseroan pada 14 Desember 2016 lalu.
- ABMM targetkan produksi batu bara 8,3 juta ton
PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan peningkatan produksi batu bara menjadi 8,3 juta ton berkat tambahan dari tambang baru di Aceh. Tambang baru yang akan beroperasi tahun ini akan menyumbang produksi sebanyak 2 juta ton. Tahun lalu produksi batu bara ABMM mencapai 6,3 juta ton. Penambahan produksi akan menguntungkan perseroan karena disaat yang bersamaan harga batu bara dunia tengah mengalami tren kenaikan. ABMM memiliki tiga izin usaha pertambangan (IUP) lewat dua bendera, yakni PT Tunas Inti Abadi dan MDB. Dua perusahaan ini berada di bawah sub holding PT Reswara Minergi Hartama, anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki ABMM.
- BKSL targetkan marketing sales Rp1,2 triliun
PT Sentul City Tbk (BKSL) menargetkan perolehan marketing sales sebanyak Rp1,2 triliun sepanjang tahun ini. Perseroan akan mengandalkan produk properti baru yang menyasar tiga segmen berbeda. Tahun lalu perseroan meraih prapenjualan sebanyak Rp800 miliar. Sehingga target prapenjualan tahun ini 50% lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada 2016. Untuk memenuhi target prapenjualan, BKSL akan meluncurkan produk yang bervariasi. BKSL tengah menyiapkan peluncuran beberapa produk baru di semester pertama. Perseroan akan membidik tiga segmen sekaligus mulai dari segmen bawah, menengah, hingga atas.
- MYOR akan terbitkan obligasi Rp500 miliar
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 500 miliar. Obligasi tersebut menjadi bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 2 triliun. Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri dengan tenor lima tahun dan tujuh tahun. Obligasi MYOR mendapatkan peringkat double A minus dari Pefindo. Dana dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk membayar sukuk yang jatuh tempo bulan Mei nanti dan untuk modal kerja Sawitindo (SNS) dimana DSN dan SNS tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan. Nilai transaksi penjualan saham PLA sebesar Rp447.246.987.992 yang terdiri dari Rp161.118.155.521 nilai saham yang diperjualbelikan dan pelunasan utang PLA kepada PT Sungai Rangit anak usaha perseroan sebesar Rp286.128.832.471