Bisnis.com, LOMBOK BARAT--Perusahaan pelabuhan pelat merah PT Pelindo III (Persero) berencana melakukan emisi obligasi domestik hingga Rp5 triliun pada kuartal pertama tahun depan.
Penerbitan obligasi tersebut akan melengkapi fasilitas kredit sindikasi 3 bank senilai Rp4,5 triliun untuk membiayai rencana pembangunan proyek jangka menengah.
"Sampai akhir 2019, kalau dihitung dari tahun ini, kami masih butuh Rp12 triliun. Jadi kami akan terbitkan obligasi Rp2-Rp5 triliun," kata Orias usai groundbreaking Terminal Gili Mas Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/12/2016).
Orias mengatakan, kekurangan dana sekitar Rp3-Rp4 triliun tersebut akan ditutup dari kas perusahaan.
Sebagai gambaran, lanjutnya, prognosa laba kotor (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization/EBITDA) perseroan pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp3 triliun, dan ditargetkan meningkat jadi Rp3,6 triliun tahun depan.
Dalam rencana perusahaan, dana tersebut akan digunakan untuk menuntaskan pembangunan 11 terminal penumpang yang diestimasi memakan biaya Rp30-Rp50 miliar per terminal.
Terminal-terminal tersebut mencakup Gili Mas, Lembar, dan Maumere, Nusa Tenggara Timur, pada akhir tahun ini. Berikutnya, Ende, Batu Licin dan Pulang Pisau di Kalimantan.
Sebelumnya, pada 2014 Pelindo III telah merilis obligasi global senilai US$500 juta.
Adapun, Direktur Keuangan Pelindo III U. Saefudin Noer mengemukakan penerbitan obligasi tersebut akan menggunakan buku Desember.
Dia meyakini obligasi tersebut akan diminati pasar karena secara umum instrumen di capital market dan debt masih sedikit serta uang masyarakat masih banyak mengendap di perbankan.
"Tapi kami tahu kalau instrumen itu kan harus menarik buat investor. Obligasi [diemisi] kuartal pertama [2017] lah," katanya.