Bisnis.com, PEKANBARU -- PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mengakui target transaksi multilateralnya meleset dari target. Untuk 2017 mendatang, pihaknya menargetkan peningkatan investor dari daerah.
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan hingga mendekati akhir Desember, realisasi transaksi multilateral hanya sebesar 62% target sepanjang 2016.
"Realisasi transaksi multilateral kami akui hanya 62% dari total target 1,5 juta lot, ada beberapa penyebab yang membuat realisasi ini tidak sesuai target," katanya kepada Bisnis, Selasa (20/12).
Stephanus mengatakan penyebab itu di antaranya adalah kondisi market komoditi berjangka khususnya transaksi multilateral yang tengah lesu.
Selain itu, fluktuasi harga komoditas berada pada tingkatan relatif lebih stabil. Kondisi ini menyebabkan investor lebih banyak mengambil posisi keep. Sedangkan pengaruh stabilnya harga komoditas katanya lebih besar oleh pasar global.
Dengan kondisi ini, pihaknya melihat potensi 2017 tetap ada dan target transaksi multilateral tetap pada posisi 1,5 juta lot. Untuk mengejar target itu, pihaknya mendorong peningkatan investor dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Investor daerah juga potensial, ada beberapa wilayah seperti Pontianak, Makassar, dan Balikpapan yang kami lihat cukup bagus," katanya.
Perseroan juga kata Stephanus bakal mendorong sosialisasi tentang produk investasi komoditas berjangka, dengan menggandeng perusahaan pialang berjangka beserta pemerintah daerah setempat.
Sementara itu Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Teddy Prasetya mengatakan pihaknya mendukung sosialisasi produk investasi yang ditawarkan perusahaan pialang berjangka bersama pemerintah daerah.
"Untuk tahap awal kami akan koordinasi dengan Bappebti yang menaungi transaksi komoditas berjangka, untuk berkomunikasi dengan member perusahaan pialang di berbagai daerah," katanya.
Setelah koordinasi itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam rangka sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Sosialisasi itu nanti kata Teddy akan memaparkan produk apa saja yang ditawarkan pialang berjangka komoditas, serta potensi keuntungan dan kerugian yang bisa dialami oleh masyarakat bila memutuskan menjadi investor atau nasabah perusahaan pialang berjangka.
Adapun saat ini jumlah akun investor di BBJ tercatat sekitar 110.000 di seluruh Indonesia, dengan pertumbuhan tidak terlalu besar yaitu maksimal 5% setiap tahun.