Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arifin Panigoro Pemilik Medco Segera Jual Kembali Newmont

Konglomerat Arifin Panigoro pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) segera menjual kembali saham PT Newmont Nusa Tenggara setelah rampung diakuisisi pada 2 November 2016, senilai Rp34,5 triliun.
   /
/

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerat Arifin Panigoro pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) segera menjual kembali saham PT Newmont Nusa Tenggara setelah rampung diakuisisi pada 2 November 2016, senilai Rp34,5 triliun.

Setelah diakuisisi, emiten minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk. kembali akan menjual kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara melalui penawaran saham kepada publik di pasar modal pada 2017.

Roberto Larato, Direktur & Chief Executive Officer Medco Energi, menuturkan perseroan telah merampungkan akuisisi 50% kepemilikan atas PT Amman Mineral Investama pada 2 November 2016. AMI merupakan pemilik 82,2% saham PT Newmont Nusa Tenggara.

Setelah akuisisi, emiten bersandi saham MEDC tersebut berencana melakukan penawaran saham (initial public offering/IPO) NNT yang kini bernama PT Amman Mineral Nusa Tenggara pada rentang waktu 2017-2018.

"IPO iya, tetapi waktunya belum yakin. Tahun 2017 itu paling memungkinkan, masih dielaborasi lagi," ujarnya dalam paparan publik, Rabu (14/12/2016).

Rencana IPO Newmont memang akan dilakukan dalam 2 tahun mendatang. Namun, dia yakin waktu paling tepat adalah pada 2017. Keputusan go public Newmont masih didiskusikan dengan pemegang saham lainnya, terutama waktu dan jumlah penjualan saham.

Dia optimistis IPO Newmont bakal diburu investor. Dukungan aset yang besar dan kondisi pasar modal yang stabil membuat manajemen yakin penjualan saham Newmont kepada pelaku pasar bakal oversubsribed.

Rencana IPO Newmont sebenarnya telah bergaung sejak 2010, ketika perusahaan tambang emas itu belum diakuisisi pengusaha nasional. Saat itu, Newmont berencana melepas 10% kepemilikan saham melalui IPO yang ditangani oleh UBS Securities.

Aksi penggalangan dana dari lantai bursa itu bahkan telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Newmont. Gelaran IPO bakal dilakukan pada kuartal I/2011, namun akhirnya batal dan akhirnya kini dikuasai Medco Energi.

Medco Energi memang telah mengakuisisi seluruh saham NNT senilai US$2,6 miliar dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation. Setelah akuisisi AMI, kemudian AMI membeli NNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation.

Medco dan AP Investment yang digawangi bangkir kenamaan Agus Projosasmito, bekerjasama mengakuisisi saham di AMI dengan dukungan dari tiga bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Jika dirinci, nilai ekuitas NNT mencapai US$3,12 miliar pada kuartal I/2016. Akuisisi oleh perusahaan milik Arifin Panigoro itu terbilang murah di harga diskon dengan rasio harga terhadap nilai buku (price to book value/PBV) sebesar 1,01 kali.

Dana hasil IPO Newmont rencananya akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan tambang emas dan tembaga di Nusa Tenggara Barat tersebut. Medco berencana membangun pabrik pemurnian tembaga atau smelter untuk Newmont dengan investasi US$500 juta.

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro menambahkan rencana pembangunan smelter masih dikaji oleh perseroan. Dia berjanji, pembangunan smelter tersebut akan diputuskan dalam waktu dekat, termasuk bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia.

Meski secara resmi Newmont telah masuk di bawah Medco, kinerja keuangan perusahaan emas itu baru terkonsolidasi pada awal 2017. Kontribusi pendapatan Newmont bagi Medco diproyeksi bergantung pada pergerakan harga komoditas.

"Smelter itu harus dibangun, itu pasti. Itu janji kami kepada pemerintah. Akuisisi Newmont itu didanai dari pinjaman tiga bank BUMN senilai US$750 juta," imbuhnya.

Sonia Ayudiah, Head of Investor Relations Medco, menjelaskan perseroan harus membayar utang bekas akuisisi Newmont itu dalam waktu dua tahun, tepatnya 18 bulan. Untuk melunasi utang berdenominasi dolar AS itu, Newmont bakal menerbitkan obligasi global atau lokal minimum US$750 juta pada 2017.

Pada dasarnya, Newmont dinilai mampu membayar sendiri pinjaman dari tiga bank pelat merah tersebut kurang dari dua tahun. Sebab, EBITDA Newmont tercatat mencapai US$600 juta. "Tapi obligasi itu untuk mengembalikan operasionalnya."

Aksi penggalangan dana dari IPO dan emisi obligasi, sambungnya, tidak hanya untuk mendanai pengembangan Newmont. Namun, Medco menginginkan agar struktur modal Newmont kembali aman agar lebih bankable bagi pengembangan di masa depan.

Penawaran saham dapat dilakukan di tiga entitas, yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang sebelumnya NNT, di atasnya ada PT Amman Mineral Ventura, dan induknya adalah PT Amman Mineral Investama. Medco menggenggam 50% kepemilikan dalam Amman Mineral Investama yang sebelumnya bernama PT Amman Mineral International.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper