Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat mendapatkan momentum kembali karena investor mencerna data pertumbuhan produk domestik bruto yang positif, sambal mencari petunjuk mengenai kekuatan ekonomi menjelang laporan tenaga kerja Jumat mendatang.
Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup menguat 0,13% atau 2,94 poin ke level 2.204,66, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,12% atau 23,70 poin ke posisi 19.121,60.
"Yang menjadi perhatian hari ini adalah kembalinya saham teknologi berkapitalisasi besar," kata Jonathan Krinsky, kepala teknisi pasar MKM Partners LLC, seperti dikutip Bloomberg.
"Facebook, Google, Microsoft se sekitar 1%, sektor keuangan juga menguat. Mereka adalah sektor besar di pasar, sehingga jelas menopang penguatan," lanjutnya.
Bursa saham telah menguat sejak pilpres AS di tengah spekulasi bahwa presiden terpilih Donald Trump akan meningkatkan pengeluaran fiskal demi merangsang pertumbuhan ekonomi.
Saat ini, Investor mengalihkan perhatian ke rilis data tenaga kerja pada Jumat untuk petunjuk pada kecepatan kenaikan suku bunga di masa depan. Probabilitas kenaikan suku bunga acuan pada Desember saat ini telah mencapai 100% dibandingkan dengan 68% pada awal November.
Sementara itu, perekonomian AS meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya. Berdasarkan data Departemen Perdagangan AS, Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga meningkat 3,2% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Di antara saham yang aktif diperdagangkan, saham Tiffany & Co menguat 3,2% setelah laba kuartal ketiga pembuat perhiasan ini melebihi perkiraan menyusul peningkatan permintaan di Cina dan Jepang.
Sementara itu, TiVo Corp menguat 0,2% setelah sempat melonjak hingga 6% pasca penandatanganan kesepakatan lisensi dengan Netflix Inc.