Bisnis.com, JAKARTA – Produsen kertas PT Suparma Tbk. (SPMA)akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 24 November 2016.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip Bisnis, Rabu (23/11/2016), RUPSLB tersebut hanya memiliki satu agenda yakni meminta peesetujuan pemegang saham atas pengambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dalam rangka restrukturisasi pinjaman.
Seperti diketahui, perseroan berencana melakukan penambahan modal tanpa HMETD karena tidak mampu membayar kewajiban utang kepada kreditur sindikasi dan Channel Securities Pte. Ltd., Singapura yang akan jatuh tempo pada akhir Desember 2016 dan memiliki tunggakan pembayaran bunga selama tiga periode.
Para kreditur pun telah menyepakati untuk mengkonversi utang pokok menjadi saham atau debt to equity swap.
Lebih lanjut manajemen menyebutkan perseroan mengajukan usulan untuk restrukturisasi utang dengan mengkonversi 80% pinjaman senilai Rp249,01 miliar menjadi 622,52 juta saham perseroan. Harga saham yang dikonversi disepakati sebesar Rp400 per saham
Adapun 20% sisanya akan dilunasi perseroan dengan cara 10% dilunasi selambat-lambatnya akhir 2016 dan 10% harus dilunasi maksimal 30 September 2017.