Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Rabu (23/11/2016).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- AUTO jual Astra Nippon NHK Precision
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melalui PT Astra Nippon Gasket Indonesia (ANGI) menjual seluruh kepemilikan sahamnya di PT Astra Nippon NHK Precision (ANNP) pada 18 November 2016. Penjualan dilakukan kepada NHK Precision Co, Ltd (NPC) dan NHK Precision (Thailand) Co, Ltd (NPC Thailand). Nilai transaksi sebanyak 10.000 saham ANGI di ANNP dengan nominal Rp18.000.000.000. ANGI merupakan perusahaan patungan antara perseroan dengan Nippon Gasket Co, Ltd (NPG) sedangkan ANNP merupakan perusahaan patungan antara ANGI dengan NPC. Tujuan dari penjualan saham ANGI di ANNP agar ANGI lebih fokus kepada lini bisnis utamanya.
- BFIN akan bagi dividen interim Rp150/saham
PT BFI Finance Tbk (BFIN) akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2016 sebesar Rp150 per saham kepada pemegang sahamnya pada 16 Desember 2016. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 28 dan 29 November 2016 dan di pasar tunai 1 dan 2 Desember 2016. Adapun keputusan pembagian dividen interim ini berdasarkan hasil keputusan rapat direksi perseroan pada 21 November 2016 dengan nilai total dividen mencapai Rp224.465.754.300 kepada pemegang saham yang namanya tercatat hingga 1 Desember 2016.
- INCO cari mitra strategis untuk bangun pabrik smelter
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencari mitra strategis untuk menggarap pabrik pemurnian atau smelter nikel dengan porsi kepemilikan 70%. Perseroan tengah membuka peluang bagi calon investor strategis untuk mengajukan penawaran pembangunan dua proyek smelter feronikel di Bahadopi Sulawesi Tengah, dan Pomalaa Sulawesi Tenggara. Area kontrak karya yang dimiliki oleh INCO seluruhnya berada di Sulawesi seluas 118.435 hektare dengan total cadangan sebesar 119,3 juta metrik ton. INCO mencari mitra di dua proyek Bahadopi dan Pomalaa dengan kepemilikan perseroan minimum 30%.
- Penjualan ISSP turun 12,47%
PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) mencatat angka penjualan sebanyak 271.281 ton per September 2016. Jumlah tersebut stagnan dibandingkan dengan posisi September 2015. Penjualan ISSP didominasi produk strips & plate sebanyak 83.933 ton, naik32,5% secara tahunan. Produk tersebut juga menyumbang nilai penjualan terbesar sebanyak Rp537,38 miliar atau 22,65%. Total nilai penjualan ISSP per September 2016 mencapai Rp2,37 triliun, turun 12,47% secara tahunan. Penurunan nilai penjualan disebabkan harga jual yang juga terkoreksi. Per September 2016, rata-rata harga jual produk ISSP mencapai Rp8.475 per kg, turun 12,25% secara tahunan.
- WOMF Akan Terbitkan Obligasi Hingga Rp1 Triliun Tahun 2017
PT Wahana Ottomitra Tbk (WOMF) berencana melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) atau Obligasi Berkelanjutan II WOF Finance tahap II pada awal tahun 2017. Aksi korporasi di pasar modal ini lanjutan dari PUB WOM Finance II dengan total senilai Rp 5 triliun. Tahun ini, WOMF sudah merealisasikan PUB senilai Rp 800 miliar. Tahun depan,WOMF siap melakukan PUB sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Dana yang di peroleh dari emisi obligasi ini akan dipergunakan sebagai modal kerja WOMF atau untuk mendukung pembiayaan pada tahun depan.
- Hasil penjualan saham NNT Milik BRMS untuk bayar utang
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menjual 24% saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$400 juta untuk melunasi utang kepada Credit Suisse. Transaksi itu mewakili 38,1% dari ekuitas perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$1,05 miliar. Nilai pasar wajar saham NNT berdasarkan KJPP adalah sebesar US$396,69 juta. Persentase hasil penilaian KJPP dengan nilai transaksi adalah sebesar 99,17%. Dana hasil penjualan saham NNT akan digunakan untuk penyelesaian utang pada Credit Suisse dengan total US$722,16 juta. Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2016, investasi di NNT senilai US$876,46 juta, maka transaksi penjualan NNT senilai US$400 juta akan diakui sebagai kerugian sebesar US$476,45 juta