Bisnis.com, JAKARTA- Indeks dolar Amerika Serikat masih melanjutkan penguatannya.
Indeks dolar AS menguat di saat pasar hangat membicarakan spekulasi presiden terpilih AS Donald Trump akan memicu pengetatan moneter lebih cepat.
Indeks dolar AS menguat 0,32% ke 101, 21 pada penutpan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB.
Greenback menguat selama 10 hari berturut-turut terhadap euro, reli terpanjang sejak perdagangan mata uang tahun 1999.
Indeks dolar AS membukukan kenaikan terbesar dalam dua minggu terhadap yen sejak tahun 1980-an.
Apresiasi AS mata uang selama dua minggu terakhir, terjadi saat imbal hasil obligasi melonjak dipicu spekulasi pemerintahan AS dibawah Trump akan meningkatkan pengeluaran sehingga mendorong kenaikan inflasi.
Di samping itu, indeks dolar juga terdorong pernyataan gubernur bank sentral AS Janet Yellen yang mensinyalkan akan tetap mempertahankan kebijakannya, antara lain soal rencana kenaikan Fed Funds Rate pada tahun ini.
"Momentum dolar begitu kuat, " kata Vassili Serebriakov, Ahli Strategi Valuta Asing Credit Agricole CIB seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (19/11/2016).
"Dolar merajalela," kata Stuart Bennett, Kepala Banco Santander SA.