Bisnis.com, JAKARTA- Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini melemah 56 poin atau 0,42% ke Rp13.393/US$.
“Pelemahan rupiah kemungkinan besar hanya temporer dan cadangan devisa BI saat ini terbilang cukup untuk mencegah depresiasi berlebih,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini Jumat (18/11/2016).
Dikemukakan saat ini likuiditas rupiah relatif terhadap yang dibutuhkan, untuk mendorong perekonomian kembali ke potensinya sudah membaik setelah BI memangkas BI RR rate pada rapat dewan gubernur September 2016 dan Oktober 2016. Walaupun transmisi ke pertumbuhan kredit yang lebih cepat diperkirakan baru terlihat di 2017.
“Akan tetapi likuiditas rupiah terancam menipis, dengan turunnya likuiditas dollar akibat aliran dana asing keluar dari pasar modal Indonesia,” katanya.
Langkah intervensi tandingan di pasar SUN, ujarnya, diperkirakan mampu menutupi dampak pengetatan rupiah akibat intervensi di pasar valas, sejalan dengan pernyataan BI belakangan ini yang ingin menjamin ketersediaan likuiditas rupiah untuk menjaga transmisi moneter ke pertumbuhan kredit yang masih melambat.