Bisnis.com, JAKARTA - Saat Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpuruk, kepemilikan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) beralih senilai Rp177 triliun, dengan total Rp354 triliun melalui transaksi tutup sendiri atau crossing.
Bank BCA dimiliki oleh keluarga konglomerat Robert Budi & Bambang Hartono sebagai pemilik Grup Djarum. Keluarga Hartono menggenggam saham BBCA melalui Farindo Investment (Martius) Ltd. sebesar 116,3 juta lot saham setara 47,15%.
Pengalihan kepemilikan dilakukan melalui transaksi tutup sendiri alias crossing di pasar negosiasi. Total transaksi crossing mencapai Rp177 triliun.
PT BCA Sekuritas (SQ) menjadi broker yang paling banyak melakukan penjualan dan pembelian di pasar negosiasi. Pembelian dilakukan oleh investor lokal pada harga Rp15.224 per lembar, lebih tinggi dari harga di pasar reguler Rp14.674 per lembar.
Direktur Utama PT BCA Sekuritas Mardy Sutanto enggan menuturkan pelaku transaksi crossing saham BBCA tersebut. Namun, transaksi jumbo itu dipastikan dilakukan oleh nasabah BCA Sekuritas.
"Jumlahnya Rp354 triliun jual dan beli," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (13/11/2016).
Keseluruhan transaksi mencapai 116,3 juta lot saham. Bila ditelusuri, jumlah tersebut sama dengan kepemilikan Grup Djarum melalui Farindo Investment.vPemilik saham BBCA lainnya adalah Anthony Salim, 4,3 juta lot saham (1,76%) dan sisanya 126 juta lot saham (51,09%) dimiliki oleh publik.
Pada akhir Oktober lalu, UOB Kay Hian Pte. Ltd. juga menerima pengalihan 100 juta lembar saham BBCA dari Citibank Custody. Kini, UOB Kay Hian mengempit kepemilikan 1,52 miliar lembar saham BBCA atau setara dengan 6,2% dari seluruh modal disetor.
Saham BBCA pada akhir pekan lalu ditutup turun 3,61% sebesar 550 poin ke level Rp14.675 per lembar. Imbal hasil saham BBCA sejak awal tahun mencapai 10,34% dengan kapitalisasi pasar Rp361,81 triliun.
Crossing saham BBCA itu membuat nilai transaksi perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia melambung 27 kali dari rerata harian hingga Rp189 triliun. Padahal, IHSG akhir pekan terpuruk hingga 4,01% ke level 5.231,97.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, menilai transaksi crossing saham BBCA dilakukan oleh Grup Djarum. Langkah itu diperkirakan sebagai realisasi amnesti pajak oleh keluarga terkaya di Indonesia.
"Grup Djarum sedang renasionalisasi aset BCA dan mengembalikan kepemilikan BCA atas nama nasional," kata dia.
Menurut majalah Forbes, keluarga Hartono sebagai konglomerat nomor wahid di Indonesia. Kekayaan keluarga pengusaha rokok Djarum itu mencapai US$15,4 miliar.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja belum membalas pesan singkat yang dikirimkan Bisnis.com. Jahja juga belum merespons panggilan telepon Bisnis.com.