Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat tajam pada perdagangan Rabu setelah mampu berbalik dari pelemahan tajam menyusul kejutan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 1,4% ke level 18.589,69, hanya 0,25% di bawah level tertinggi sepanjang masa pada Agustus lalu.
Indeks Standard & Poor’s 500 naik 1,11% ke level 2.163,26.
Setelah kekhawatiran selama berbulan-bulan bahwa Trump akan menciptakan ketidakpastian dan kerusakan sentimen, investor mengalirkan uang ke sektor-sektor yang dapat diuntungkan dari kemenangan mantan bintang reality show ini.
Indeks mampu berbalik menguat dari pelemahan curam ketika pasar modal bereaksi keras setelah jalan Hillary Clinton ke Gedung Putih kandas.
"Pasar saham bertindak seperti seorang remaja. (pelaku pasar) membuat banyak permintaan tapi tidak tahu apa yang diinginkan," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management seperti dikutip Bloomberg.
Penguatan lebih dari 3% pada sektor kesehatan dan finansial mendorong penguatan indeks Dow Jones, sedangkan sektor real estate turun 2,28% dan utilitas kehilangan 3,68%.
"Apa pun yang Trump sebutkan selama kampanye, setiap industri yang Ia disebutkan, bergerak signifikan hari ini," kata Tim Ghriskey, kepala investasi Solaris Group kepada Bloomberg.
Seperti diketahui, Trump dalam kampanyenya menyerukan pembataran Undang-Undang Perawatan Terjangkau atau Obama Care dan melonggarkan pembatasan bank yang diberlakukan setelah krisis keuangan.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai sekitar 11,7 miliar saham jauh di atas rata-rata 20 hari terakhir yang mencapai 7 miliar saham dan merupakan level tertinggi sejak Juni, ketika Inggris memutuskan meninggalkan Uni Eropa.
Saham emiten farmasi besar menguat, dengan Pfizer melonjak 7,07% dan mendorong penguatan indeks S&P 500. Adapun saham sektor finansial seperti JPMorgan Chase menguat 4,60%, sedangkan Wells Fargo naik 5,38%.