Bisnis.com, JAKARTA—Memanfaatkan proyeksi pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor, anak usaha PT Astra International Tbk. di bidang pembiayaan pembelian otomotif secara kredit, PT Astra Sedaya Finance, menargetkan dapat menyalurkan dana hingga Rp27 triliun pada 2017.
Dharmawan Phie, Treasury and Financing Bangking Division Head Astra Sedaya Finance, mengatakan jumlah tersebut bertumbuh dari proyeksi hingga tahun ini yang mencapai Rp25 triliun. Adapun pada Januari-September 2016, tulang punggung Astra International di bidangnya tersebut sudah menyalurkan dana pembiayaan baru sekitar Rp18,6 triliun.
Jumlah itu terkerek sekitar 17,6% dari kurun waktu yang sama tahun lalu Rp15,8 triliun. Di sisi lain Dharmawan menyebut, proyeksi hingga akhir tahun ini meningkat sekitar 18% hingga 20% dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp22 triliun.
“Peningkatan pembiayaan tersebut merupakan strategi kami untuk membukukan pertumbuhan kinerja pada 2017. Tahun lalu grup kami menyalurkan Rp22 triliun, tahun ini harapannya Rp25 triliun dan tahun depan Rp26 triliun hingga Rp27 triliun,” ujarnya belum lama ini.
Akan tetapi dia enggan menyebut rinci target pertumbuhan kinerja keuangan pada 2017. Meski demikian dia optimistis bisa bertumbuh seiring ada harapan penaikan pasar otomotif.
Sebelumnya, PT Bahana Securities memproyeksikan sektor otomotif akan merangkak naik tahun depan. Leonardo Henry Gavaza, analis Bahana Securities, memperkirakan pertumbuhan itu akan terdorong perekonomian yang akan tumbuh 5,4% pada 2017, atau naik dari proyeksi tahun ini 5,1%.
Selain itu, sektor otomotif pun akan terdorong indikator-indikator perekonomian lain seperti tren penurunan suku bunga, tingkat inflasi yang stabil rendah, dan penguatan nilai tukar rupiah. Hal itu akan mendorong mengerek penjualan mobil hingga 15% menjadi 1,2 juta unit pada 2017.
Adapun proyeksi volume penjualan hingga tutup tahun ini sekitar 1,04 juta unit. Pun demikian dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia yang memproyeksikan pertumbuhan penjualan di kisaran 5% hingga 10% tahun depan.
Di sisi lain, kinerja keuangan Astra Sedaya Finance sepanjang Januari-September 2016 masih di bawah pencapaian periode yang sama tahun lalu dengan pendapatan Rp3,91 triliun dan laba bersih Rp653 miliar. Sementara tahun lalu masing-masing Rp4,13 triliun dan Rp722 miliar.
Untuk menggenjot kinerja tahun depan pihaknya berharap pada mobil model-model baru andalan Grup Astra. Sebagai gambaran, sepanjang Januari-September 2016 piutang pembiayaan terbesar yaitu 39% disumbangkan Toyota, peringkat kedua adalah Daihatsu 33%, disusul kendaraan bekas 17%, non Astra 4%, Isuzu 3% alat berat 2% dan lainnya 2%.