Bisnis.com, JAKARTA -- PT Ciputra Property Tbk. menggelar penawaran tender untuk membeli secara tunai sebagian atau seluruh surat utang perseroan sebesar Sin$65 juta.
Direktur Ciputra Property, Sugwantono Tanto, penawaran tender telah dimulai pada 25 Oktober 2016 lalu dan akan berakhir pada 14 November 2016. Dalam keterangan tertulis yang diterbitkan Selasa (8/11), surat utang Ciputra Property tersebut akan jatuh tempo pada 2018 dan berbunga 5,625% per tahun.
Pada Februari 2015, perusahaan bersandi saham CTRP menerbitkan surat utang jangka menengah atau MTN untuk membiayai pinjaman, mendanai akuisisi dan modal kerja. Saat itu, total MTN yang rencananya akan diterbitkan mencapai Sin$200 juta.
Artadinata Djangkar, Direktur Ciputra Property mengatakan penawaran tender dilakuka karena perseroan akan melakukan konsolidasi. "Itu terkait dengan merger," tukasnya kepada Bisnis, Selasa (8/11).
Hingga 7 November 2016, sebagian besar pemegang MTN Ciputra Property setuju atas rencana penggabungan perseroan ke dalam PT Ciputra Development Tbk. Dalam rencana itu, PT Ciputra Surya Tbk. juga akan melebur ke dalam entitas Ciputra Development. Untuk diketahui, Ciputra Development memiliki 56,30% saham CTRP dan 62,66% saham Ciputra Surya.
Jumlah pemegang surat utang yang sepakat atas rencana merger mencapai Sin$42,75 juta sedangkan pemegang surat utang senilai Sin$750.000 menolak rencana tersebut. Berdasarkan hasi penawaran awal, pemegang surat utang senilai Sin$15,75 sepakat untuk menjual pemilkan surat utangnya ke CTRP. Pemegang surat utang itu juga telah menyetujui rencana merger.
Sebagaimana diketahui, Ciputra telah mengumumkan rencana merger pada 24 Oktober 2016 lalu. Ciputra akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana penggabungan atau merger pada 2 Desember 2016 mendatang. Bila tak ada aral melintang, akta penggabungan akan diteken pada 23 Desember 2016