Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga 2018, Indofood Agri Ekspansi 4 Pabrik Baru

Perusahaan perkebunan Indofood Agri Resources Ltd. berencana untuk membangun 3 pabrik kelapa sawit dan 1 pabrik minyak goreng dalam dua tahun ke depan
Hingga 2018, Indofood Agri ekspansi 4 pabrik baru./.Bisnis
Hingga 2018, Indofood Agri ekspansi 4 pabrik baru./.Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan perkebunan Indofood Agri Resources Ltd. berencana untuk membangun 3 pabrik kelapa sawit dan 1 pabrik minyak goreng dalam dua tahun ke depan.

Berdasarkan paparan resmi perseroan yang disampaikan kepada Bursa Efek Singapura, korporasi Grup Indofood ini merancang tiga strategi ekspansi, baik di sisi kebun maupun di sektor pengolahan hulu dan hilir produk kelapa sawit.

Ekspansi kebun akan dilakukan melalui penanaman kembali (replanting) di Sumatera Utara dan Riau. Selain itu, induk usaha PT Salim Ivomas Pratama Tbk. dan PT PP London Sumatra Tbk. ini berencana untuk mengkonversi sejumlah lahan kebun karet di Kalimantan Timur menjadi kebun kelapa sawit.

Hingga akhir September 2016, luas areal kebun menghasilkan milik SIMP dan LSIP mencapai total 198.934 hektare. Luas areal tersebut bertambah 6% dibandingkan akhir September 2015 yang mencapai 188.423 Ha.

Selain ekspansi di kebun, Indofood Agri juga berencana untuk membangun 3 pabrik kelapa sawit baru dan 1 pabrik minyak goreng hingga 2018.

Tiga pabrik kelapa sawit baru yang dirancang Indofood Agri terdiri dari satu unit PKS di Sumatera Selatan berkapasitas 30 ton tandan buah segar per jam dan satu unit PKS di Kalimantan berkapasitas 45 ton TBS per jam. Dua unit PKS itu ditargetkan rampung pada kuartal II/2017.

"Satu unit PKS dengan kapasitas 45 ton/jam di Kalimantan, target selesai 2018," tulis manajemen perseroan yang dikutip Senin (7/11).

Selain satu PKS di Kalimantan, Indofood Agri juga berencana untuk merampungkan pabrik refinery minyak sawit mentah di Surabaya pada kuartal I/2018.

Pabrik tersebut dirancang dengan kapasitas 1.000 ton per hari untuk mengantisipasi kenaikan permintaan minyak goreng dan margarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper