Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EMERGING MARKETS 3 NOVEMBER: Trump Dekati Posisi Clinton, Indeks MSCI Drop ke Level Terendah

Indeks saham MSCI Emerging Markets drop 1,4% ke 890,21, level terendah sejak September 2016. Pergerakan indeks telah turun 4% dari level tertinggi tahun ini pada September.
Bursa emerging markets/Reuters
Bursa emerging markets/Reuters

Bisnis.com, HONG KONG – Indeks saham pasar negara-negara berkembang dilaporkan melemah pada perdagangan hari ini (Rabu, 3/11/2016), di tengah kekhawatiran atas potensi kemenangan Trump sebagai Presiden AS yang dapat membatalkan segala kesepakatan perdagangan.

Indeks saham MSCI Emerging Markets drop 1,4% ke 890,21, level terendah sejak September 2016. Pergerakan indeks telah turun 4% dari level tertinggi tahun ini pada September.

Seperti dilansir Bloomberg hari ini, pelemahan pada aset negara berkembang mencerminkan kekhawatiran bahwa kemenangan Trump sebagai Presiden AS akan membatalkan segala kesepakatan perdagangan serta memidanakan perusahaan AS yang menghasilkan produk di luar negeri.

Berdasarkan jajak pendapat Bloomberg kemarin di kalangan independen, posisi Hillary Clinton masih sedikit memimpin atas Donald Trump, sehari setelah jajak pendapat ABC News/Washington Post menunjukkan penguatan posisi Trump atas rivalnya dari partai Demokrat tersebut.

“Semua orang fokus pada Pilpres AS karena jajak pendapat kemarin. Para investor menjadi lebih menghindari risiko setelah performa emerging markets yang bagus awal tahun ini. Trump akan lebih merugikan untuk emerging markets karena semua wacananya tentang proteksionisme,” ujar Patrick Mange, ahli strategi emerging market di BNP Paribas Asset Management.  

Indeks acuan di Filipina memimpin pelemahan pada bursa emerging markets setelah meluncur 2,1%. Indeks saham di Polandia melemah 2,6%, terbesar sejak Juni, pasca rilis data manufaktur yang meleset dari prediksi.

Sementara itu, indeks saham di Mesir naik 0,9% ke level tertinggi dalam 16 bulan setelah pemerintah negara tersebut menunda pengenalan pajak modal atas ekuitas selama tiga tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper