Bisnis.com, JAKARTA -- Volume bir konsolidasi Heineken N.V. sepanjang sembilan bulan pertama 2016 bertumbuh 3,3% secara organik hingga mencapai 151 juta hectoliter dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Wilayah Eropa berkontribusi paling besar, yakni sebanyak 62 juta hectoliter (million hectoliters/ mhl) atau 41% terhadap total konsolidasi volume bir. Adapun, pertumbuhan volume Eropa jauh lebih kecil dari pertumbuhan volume bir di Asia Pasifik yang mencapai 17,9% pada sembilan bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode sama 2015 (year-on-year/ y-o-y).
Berdasarkan siaran pers Heineken N.V. yang terbit di bursa efek Singapura pada Rabu (26/10/2016), volume bir Heineken di Indonesia bertumbuh mid-single digit didorong oleh pertumbuhan kuat dari bagian low and non alcoholic. Sementara, pertumbuhan volume bir konsolidasi organik di Asia Pasifik didorogn kuat oleh naiknya kinerja di Vietnam dan Kamboja.
Adapun, untuk kuartal III/2016 volume konsolidasi bir Heineken N.V. naik 2% dari kuartal III tahun lalu menjadi 54 mhl. Sepanjang Juli hingga September 2016 Eropa menyumbang 23,7 mhl atau 43,89% total volume bir konsolidasi. Pertumbuhan tertinggi dalam periode itu terjadi di Asia Pasifi, yakni 15,1% y-o-y. Adapun, volume Heineken segmen premium meningkat 3,5% pada kuartal III tahun ini dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Jean-Francois van Boxmeer, Chairman of the Executive Board & CEO Heineken N.V., mengatakan kinerja pada kuartal III/2016 kuat meski terjadi persaingan yang kuat di pasar Amerika dan Eropa dan iklim yang keras di Timur Tengah Afrika dan Eropa Timur.
"Kinerja kuat berlanjut di pasar kunci seperti Vietnam dan Meksiko, Eropa juga menunjukkan momentum positif yang berlanjut. Ekspektasi kami terhadap margin selama satu tahun penuh tidak berubah, walau kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan di sejumlah pasar berkembang serta meningkatnya terpaan nilai tukar mata uang," katanya.