Bisnis.com, JAKARTA – Sektor tambang menjadi pendorong utama terhadap penguatan indeks harga saham gabungan pada awal perdagangan hari ini, Rabu (19/10/2016).
IHSG hari ini dibuka dengan kenaikan 0,11% atau 6,23 poin ke level 5.436,28 dan menguat 0,21% atau 11,45 poin ke level 5.441,50 pada pukul 09.05 WIB. Kemudian pada pk. 09.49 WIB, IHSG turun 0,15 ke 5.424,67.
Pergerakannya kemudian naik 0,18% atau 9,75 poin ke level 5.439,80 pada pukul 09.28 WIB.
Sebanyak 122 saham bergerak menguat, 54 saham bergerak melemah, dan 362 saham stagnan dari 538 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor tambang yang melesat 1,29% dan sektor industri dasar yang menanjak 0,69%.
Adapun, tiga sektor lainnya bergerak negatif dipimpin sektor pertanian yang melemah 0,93%.
Penguatan sektor tambang pada perdagangan pagi ini ditopang oleh emiten batu bara, dengan pengerak utama PT Adaro Energy/ADRO (+5,90%) dan PT Tambang Batubara Bukit Asam/PTBA (+3,28%).
Seperti dilaporkan sebelumnya, reli harga batu bara kontrak Desember 2016 semakin tak terbendung pada penutupan perdagangan kemarin. Harga batu bara kemarin menguat ke level tertinggi dalam lebih dari 25 bulan sejak mencapai level 82,15 pada 12 September 2014.
Harga batu bara kontrak Desember telah reli selama lima hari perdagangan sejak mengalami penguatan tajam 2,30% pada tanggal 12 Oktober 2016.
Penguatan sektor tambang pada perdagangan pagi ini juga turut didorong oleh rebound minyak mentah pada perdagangan Selasa menyusul OPEC yang berjanji untuk membatasi produksi ketika mereka bertemu bulan depan di Wina.
Harga minyak WTI kontrak November pagi ini terpantau lanjut menguat 1,01% atau 0,51 poin ke US$50,80, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Desember juga menguat 0,97% ke US$52,18 per barel pada pukul 09.19 WIB.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.29 WIB
Sektor | Perubahan |
Tambang | +1,29% |
Industri dasar | +0,69% |
Konsumer | +0,29% |
Finansial | +0,25% |
Perdagangan | +0,09% |
Properti | +0,03% |
Pertanian | -0,93% |
Aneka industri | -0,52% |
Infrastruktur | -0,13% |
sumber: Bloomberg