Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bakrieland Development Tbk. memperkirakan restrukturisasi atas obligasi konversi bisa rampung di akhir 2016. Bakrieland menawarkan penyelesaian pembayaran utang dengan menyerahkan saham anak usaha.
Berdasarkan laporan keuangan periode Juni 2016 yang diterbitkan Bakrieland, Selasa (18/10/2016), manajemen dan Coordinating Committee (Co-Com) telah menandatangani Nota Kesepahaman sehubungan dengan restrukturisasi obligasi konversi pada 31 Juli 2016.
"Mekanisme penyelesaian yang disepakati untuk penyelesaian seluruh utang adalah melalui penyerahan sekitar 38% saham PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (GAP), Entitas Anak dan sisanya melalui penerbitan waran," tulis manajemen.
Saat ini, Bakrieland masih menggenggam 87,57% saham GAP melalui PT Prima Bisnis Utama dan PT Surya Global Nusantara. Untuk diketahui, GAP telah melepas 10,19% lembar sahamnya ke pasar modal pada Juni 2016 dan kini memiliki sandi saham JGLE.
Manajemen menambahkan, mekanisme penyelesaian tersebut membutuhkan persetujuan dari pemegang obligasi minimal 75% dari nilai pokok obligais yang dimilii. Saat ini, manajemen dan Co-Com masih berupaya memenuhi persyaratan tersebut. Hal itu juga memerlukan persetujuan pemegang saham induk melalui rapat umum pemegang saham.
Sebagaimana diketahui, Bakrieland melalui anak usahanya PT BLD Investment Pte Ltd menerbitkan equity linked bonds sebesar USD155 juta bertenor lima tahun pada 23 Maret 2010. Hingga tanggal jatuh tempo pada 2015, Bakrieland tidak bisa memenuhi kewajibannya.
Di sisi lain, hingga 30 Juni 2016, Bakrieland dan beberapa entitas anak usaha masih mencatat akumulasi rugi dan defisiensi modal. Jumlah akumulasi rugi anak usaha mencapai Rp2,43 triliun per Juni 2016 sedangkan defisiensi modal mencapai Rp1,94 triliun.
Dalam enam bulan pertama 2016, perusahaan bersandi saham ELTY itu mencatat laba bersih sebanyak Rp71,33 miliar, berbalik dari posisi rugi sebanyak Rp84,44 miliar. Perolehan laba antar lain ditopang keuntungan selisih kurs sebanyak Rp23 miliar dan pendapatan lain-lain sebesar Rp136 miliar.